Aneh, Lagi Pandemi Dana Desa Malah untuk Bimtek

ACEH TIMUR – Beberapa desa atau gampong di Aceh Timur, Aceh, mengikuti bimtek yang diselenggarakan LSM Lembaga Pengembangan Aparatur Negara (LEMPANA). Kegiatan yang diadakan ditengah meningkatnya wabah COVID-19 di Aceh juga terkesan dipaksakan.
"Kita tidak tau ini kepentingan siapa? yang pasti, jika kegiatan ini di lakukan di tengah meningkatnya pandemi COVID- 19 ini sangat kita sayangkan," ungkap Kepala Perwakilan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Aceh Timur, Tgk. Indra Kusmeran, Minggu (23/08).
Indra mengatakan, pihaknya telah menerima aduan dari masyarakat bahwa pelaksaan bimtek tersebut menggunakan dana desa yang tidak sedikit nilainya.
“Desa harus menyetor Rp5 juta perorang dan setiap desa diwakili tiga atau empat orang untuk mengikuti bimtek yang dilaksanakan di Hotel Royal Idi tersebut. Pada kegiatan itu terdapat beberapa pejabat Aceh Timur yang akan mengisi acara,” unkap Indra.
Dia menegaskan, kegiatan tersebut melanggar Permendes No 7 Tahun 2020.
“Dengan tegas disebutkan pada Permendes itu disebutkan bahwa prioritas anggaran dana desa dimasa pandemi COVID-19 ini untuk bantuanlangsung tunai (BLT) dan menggerakkan perekonomian rakyat yang terdampak pandemi COVID-19,” tegas Indra.
Dia juga menyayangkan sikap Pemerintah Aceh Timur yang memberikan izin kepada para Keuchik untuk mengikuti acara tersebut, dimana para pejabat itu mengetahui kondisi darurat kesehatan di Aceh semakin mengkhawatirkan.
"Apalagi ini di lakukan di tengah-tengah meningkatnya wabah virus," jelas indra
Menurutnya, anggaran desa tahun ini sesuai dengan arahan Kemenkeu di fokuskan kepada penanganan COVID-19. Tetapi dalam praktiknya para Keuchik justru menganggarkan pada kegiatan rutin tahunan tersebut.
"Dari pengamatan kami, anggaran dana desa sesuai dengan intruksi Kemenkeu harus di fokuskan pada penanganan COVID-19 dan padat karya tunai bukan untuk mengikuti bimtek," jelas Indra.
Dia berharap, agar pihak panitia daerah segera bertindak terkait bimtek tersebut.
"Karena apa yang dilakukan oleh para Kechik tersebut sangat melukai hati masyarakat, dimana belum sepenuhnya menerima BLT untuk pemulihan ekonomi yang sedang terjadi," tutup Indra.