Andi Desfiandi Kecam Pernyataan Said Didu
DENI HADDAD
BANDARLAMPUNG-Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pejuang Bravo Lima Bidang Ekonomi, Andi Desfiandi mengecam Said Didu lantaran komentarnya mengenai penanganan virus covid-19 di Indonesia yang dimuat dalam kanal YouTube, serta cuitan twitter lini masa pribadinya tersebut.
Video yang diunggah di akun Said Didu, yakni bernama MSD pada 27 Maret 2020 yang lalu, video tersebut berjudul "MSD : Luhut Hanya Pikirkan Uang, Uang dan Uang", dengan durasi video sekitar 22.44 menit.
Dalam video itu, Said Didu menyoroti persiapan pemindahan ibu kota negara (IKN) dan menghubungkannya dengan penanganan covid-19. Said menilai pemerintah saat ini lebih mementingkan peninggalan monumental (legacy) berupa ibu kota baru di atas permasalahan lainnya.
Andi tegaskan bahwa tudingan yang disampaikan oleh Said Didu mengenai dana pembangunan IKN tersebut tidak berdasar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Tidak pernah terjadi Menko Luhut menekan Sri Mulyani terkait dana pembangunan IKN,” tepis tokoh ekonomi asal Lampung ini, Sabtu (04/04).
Apalagi tuduhan kejam bahwa Luhut Binsar Panjaitan (LBP) hanya memikirkan uang dan uang serta sudah menghina korps dan sapta marga TNI yang puluhan tahun dipegang LBP dengan jiwa dan raga.
“Tuduhan dan penghinaan tersebut bukan saja sudah menyerang pribadi LBP tapi juga sudah menyerang korps TNI yang kita semua banggakan,” kata Andi.
Apalagi tuduhan tersebut bisa berimplikasi hukum apabila ada pihak yang meneruskan masalah ini ke ranah hukum.
“Di saat kita masih fokus bersama, baik pemerintah maupun semua elemen masyarakat dan rakyat Indonesia dalam memerangi penyebaran pandemi covid-19 ini, masih banyak pihak yang sengaja menyampaikan pernyataan yang tak substansial dan cenderung provokatif dalam rangka mengambil keuntungan hanya karena perbedaan politik atau kekecewaan pribadi maupun golongan,” tambah Andi.
Menurutnya, pandemi covid-19 ini adalah persoalan hampir seluruh negara, mestinya kita bersama membangun empati kemanusian dan bersatu padu membantu memerangi penyebaran pandemi ini, bukan asal bunyi, mencari kesalahan apalagi sekedar mencari perhatian publik ditengah bangsa ini sedang mengalami bencana.
“Mari kita sudahi politisasi atas nama apapun disaat pandemi covid-19 ini, jangan saling menyalahkan apalagi mengambil manfaat karena pandemi ini bukanlah permainan, kita harus sepakat bersama seluruh elemen masyarakat untuk menyelamatkan bangsa dan anak negeri ini,” kata dia.
Andi menegaskan, tidak ada satupun negara yang siap dalam menghadapi pandemi ini bahkan negara-negaara maju sekalipun kewalahan dalam penanganannya, maka apabila kita tidak mampu berbuat lebih baik diam.
