Alumni ISMKI Desak Percepatan Relokasi Anggaran COVID-19

Alumni ISMKI Desak Percepatan Relokasi Anggaran COVID-19
dr. Really Regen

BANDARLAMPUNG -  Kordinator Presidium Alumni Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dr. Really Regen menyoroti lambannya pemeritah daerah dalam pelaksananaan relokasi anggaran covid-19 di wilayah pandemi.

Dia mendesak pengadaan alat swab test atau Polymerase Chain Reaction (PCR) dan rapid tes kit karena kebutuhannya sangat mendesak.

Regen berharap dana penanganan COVID-19 segera direalisasikan jangan sampai persoalan birokrasi dan administrasi terlalu panjang sehingga mengorbankan rakyat kebanyakan

“Ini sangat mendesak, jangan lagi ada unsur politik dalam penanganan COVID-19,” ujar mantan Gubernur BEM  FK Universitas Malahayati, Lampung, Selasa (14/04).

Menurutnya, rakyat butuh kecepatan eksekusi relokasi anggaran di setiap provinsi dan kab/kota seluruh Indonesia.

Reagen juga menyoroti bantuan alat pelindung diri (APD) kepada tenaga medis yang hingga kini masih banyak kendala.

“Perketat semua jalur perlintasan dan juga sudah saatnya berbicara penanganan dampak COVID-19, karena rakyat butuh kehadiran negara pemerintah disemua level dari pusat hingga yang terendah desa/kelurahan bahkan tingkat RT.  Terlebih sekarang arus pergerakan manusia yang pulang kampung ke daerah masing-masing dan juga para TKI yang mulai masuk ke Indonesia,” tegasnya. 

Dia juga berharap semua orang dalam pemantauan (ODP) dipastikan asupan gizi dan vitaminnya. Rakyat menunggu sampai di daerah yang terdampak dan segera tinggalkan acara-acara yang sifatnya seremonial

“Dalam pencegahan penyebaran selain kampanye #tetapdirumah, pemerintah semua level sudah harus memperhatikan APD bagi tenaga medis dan relawan yang bergerak di  masyarakat sehingga risiko penularan bisa di kurangi,” kata Reagen.

Dia meminta pemerintah pusat untuk lebih tegas lagi dalam menindak pemerintah provinsi kabupaten/kota seluruh Indonesia yang tidak antisipasi dalam pencegahan penangan serta penanggulangan dampak COVID-19. Terlebih dalam soal akselerasi kebijakan anggaran dan eksekusi kegiatan di tengah masyarakat.

“Kita tidak bisa menunggu atau korban akibat COVID-19 akan semakin banyak dan luas,” tutup dr. Realy regen.