Aktivis Depok Gelar Aksi Diam Kamisan

DEPOK - Aktivis jaringan solidaritas korban untuk keadilan menggelar aksi diam Kamisan di depan Stadion Bola Merpati Kukusan Kota Depok, Kamis (02/07). Mereka menuntut penyelesaian kasus hak asasi manusia (HAM) masa lalu.
“Aksi Kamisan kali ini di gelar di Kota Depok,” ujar koordinator aksi, Tia. Sebelumnya aksi Kamisan selalu dilakukan di depan istana Negara Jakarta. Sudah berjalan 13 tahun.
Para aktivis membawa sejumlah tuntutan mendesak Presiden RI untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu hingga saat ini belum tuntas seperti hilangnya Wiji Thukul, di racunnya Munir, dibunuhnya Marsinah dan banyak lainnya kawan-kawan pejuang agraria kasus meninggalnya mbok Patmi yang di Kendeng.
“Untuk Kamisan di Kota Depok pun kami menyuarakan isu lokal dengan #Depokkotaminus, tidak punya gedung kesenian ruang kreatif, Depok minim ruang terbuka hijau karena banyaknya pembangunan yang ugal-ugalan, sebelum aksi kamisan kami juga sudah beberapa kali menegur ke pemerintah kota, dengan secara surat menegur, bahkan kalau istilah saya berteriak dan sepertinya Pemkot Depok lebih melayani para pengembang menyampingkan risiko-risiko kedepannya seperti banjir di kemudian hari,” kata humas aksi Kamisan Kota Depok, Tora.
Bahkan, lanjut Tora, banjir sudah terjadi di beberapa titik jalan utama Kota Depok seperti Margonda Raya, Jalan Arif Rahman Hakim .”Saat hujan deras tidak ada resapan air, maka sering sekali di jumpai banjir karena sudah kebanyakan di beton. Kita semua mengharapkan dalam aksi Kamisan, Pemkot Depok jangan melakukan pembangunan ugal-ugalan, kalau bahasa kita sebut bahasa ugal-ugalan,” ujarnya.