Aksi Buruh di PT VDNI Memanas, Kendaraan Dibakar

KONAWE – Aksi gabungan tiga serikat buruh di PT Virtu Dragon Nikel Industri (VDNI) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) ricuh. Sejumlah kendaraan ludes dibakar.
Awalnya, tiga serikat buruh yanki Serikat Buruh Tempat Kerja (SBTK), Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) menuntut kejelasan status perjanjian kerja waktu tidak tertentu dan kenaikan upah bagi pekerja.
“Aksi ini dilakukan akibat gagalnya perundingan antara serikat pekerja atau buruh dengan pihak PT VDNI beberapa hari sebelumnya,” ungkap Ketua FNPBI Konawe, Irfan.
Massa aksi bergerak menuju pintu masuk perusahaan sambil melakukan orasi secara bergantian. Sesaat sebelum sampai di depan pintu masuk perusahaan tiba-tiba massa aksi dihadang oleh pihak humas perusahaan secara brutal dengan melakukan kontak fisik bahkan melakukan pelemparan sehinnga terjadi gesekan dan adu jotos.
“Pengeras suara megafound kami dirampas hingga rusak dan satu orang massa aksi mengalami luka di bagian kepala. Namun, kejadian itu tidak menyurutkan massa aksi dan tetap melakukan aksi dan berorasi menggunakan soundsistem yang telah disiapkan,” ungkapnya.
Beberapa saat kemudian, Kapolres Konawe berinisiasi masuk di tengah mssa aksi untuk diberi kesempatan menyampaikan pendapat.
Kapolres meminta agar aksi dihentikan dan siap menfasilitasi pertemuan buruh dengan pihak perusahaan. Namun, tawaran itu ditolak oleh massa aksi karena pertemuan itu sudah pernah dilakukan tetapi selalu gagal.
“Menjelang siang, tiba-tiba muncul kelompok massa lain, bukan dari kami. Spontan kami menyambut kelompok massa tersebut karena dianggap relawan yang ingin membantu. Aksi demostrasi pun kembali dilakukan,” imbuh Irfan.
Satu jam kemudian, aksi kembali memanas. Terjadi pelemparan batu yang diduga dilakukan oleh salah seorang oknum sekuriti perusahaan. Akibat pelemparan itu memancing reaksi massa aksi hingga terjadi saling lempar.
Suasana pun semakin tidak terkendali sehinnga masing-masing korlap serikat yang tergabung dalam front mengarahkan seluruh anggotanya untuk tarik diri dari tempat/titik aksi dan memberhentikan demostrasi saat itu juga.
Hingga kini belum didapat informasi pasti berapa jumlah kendaraan yang habis dibakar.