AEKEN Dorong Pemprov Lampung Buat Aturan Pelaku Wisata dan Ekonomi Kreatif di Masa New Normal

BANDARLAMPUNG – Terpuruknya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akibat dampak COVID-19 harus segera diatasi. Namun, simpang siurnya informasi terkait zona hijau dan jumlah positif COVID-19 di Provinsi Lampung, membuat pelaku wisata dan ekonomi kreatif belum bisa bergerak.
Ketua Asosiasi Ekonomi Kreatif Nusantara (AEKEN), Agil Wibowo meminta ada arahan soal New Normal dari Pemerintah Provinsi Lampung. Pihaknya berharap pemprov mengambil peranan secara mutlak agar gerakan menghadapi New Normal ini bisa lebih jelas dan massif.
“Penting jika di tempat-tempat destinasi wisata itu dibuatkan sebuah tim chek point protokol kesehatan. Dan kita ketahui semua bahwa berhubungan dengan source manusia dan dana terlebih informasi soal hal ini (New Normal) sudah jelas. Tinggal bagaimana setiap daerah bisa segera mempratikkan sesuai kondisi daerah masing masing,” ungkap Agil, Senin (01/06).
Soal penerapan protokol kesehatan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif pada New Normal, pihaknya sudah siap 100 persen.
“Tinggal bagaimana aturan-aturan main yang disiapkan pemerintah agar tidak menimbulkan keraguan bagi kami. Jangan sampai kesiapan kami tidak di dukung oleh aturan main dari pemerintah. Karenanya harus di dbuatkan tim khusus untuk persiapan pemulihan ini,” kata Agil.
Dia menegaskan, pemerintah daerah masing-masing yang paling bertanggung jawab terkait pemulihan wisata dan ekonomi kreatif di wilayahnya.
“Ketika kesiapannya tidak tepat sasaran, formulasinya tidak benar dan sebagainya. Yang rugi ya pemerintahnya sendiri. Dari kami sendiri sebagai pelaku ya sebisanya harus tetap running menjalankan roda perekonmian. Tapi kalau ada dampak karena belum ada aturan maka akan saling merugikan. Karenanya harus ada langkah langkah percepatan untuk membuat sebuah formulasi dalam penanganan pemulihan ini secara tepat sasaran efisiensi
Agil meminta Pemprov Lampung segera melakukan simulasi New Normal di destinasi wisata di Lampung.
“Jika dari pelaku pariwisata dan destinasi wisata beberapa mereka sudah sangat memaksa melakukan simulasi tersebut dan pihak pemerintah harus bisa seiring sejalan. Karena perubahan dunia begitu cepat yang harus di imbangi oleh pemerintahnya. Terlebih dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif ada pola Pentahelix yang harus berjalan berbarengan (pemerintah, pelaku usaha, akademisi, media massa dan masyarakat),” tegasnya.
Dia berharap New Normal sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus berjalan sesuai protokol kesehatan dengan sinkronisasi data formula dengan aturan pemerintah di provinsi bersama kabupaten/kota yang memiliki destinasi wisata
“Sinkronisasi mutlak harus dilakukan agar informasi linear dan tidak tumpang tindih pertanggungjawaban atas kondisi yang ada,” pungkasnya.
Langkah AEKEN didukung anggota Komisi IV DPRD Lampung, Nurul Ikhwan. Menurutnya, formula New Normal yang disampaikan pelaku wisata dan ekonomi kreatif tersebut guna mempercepat pemulihan sektor wisata dan ekonomi di Lampung.
“Pemprov harus segera membuat arahan atau aturan yang jelas agar sektor wisata di Lampung segera bangkit,” kata Nurul.