Aceh Alokasikan Rp89,21 M untuk Beasiswa Mahasiswa
BANDA ACEH – Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Aceh melakukan rapat pembahasan tindak lanjut program beasiswa bagi mahasiswa di Aceh yang berlangsung di Ruang Komisi I DPRA, Rabu (27/01).
Kepala BPSDM, Syahridin mengatakan rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari Kesepakatan perencanaan Program Beasiswa yang telah disepakati pada 2020 lalu yang direncanakan akan direalisasikan pada Minggu kedua Maret 2021.
Dalam rapat tersebut, BPSDM dengan Komisi I menyepakati, bahwa pada 2020 akan memberikan kesempatan yang lebih luas kepada Anak Aceh yang kurang mampu dan korban konflik di kabupaten kota.
Menurut Syaridin, program kerjasama Aceh Carong diantaranya memberikan Beasiswa untuk Program D3 menjadi 330 orang, serta untuk program S1 kepada 1200 calon pada 2021.
“Tahun 2021, Pemerintah Aceh dan DPRA sepakat mengalokasikan anggaran sebesar Rp89,21 M yang diperuntukkan kepada semua jenis beasiswa dari D1 hingga S3 baik didalam maupun luar Negeri sebanyak 2120 calon penerima,” kata Syaridin
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRA, Tgk. M. Yunus M. Yusuf dari Fraksi PA mengatakan, program beasiswa tersebut merupakan implementasi Aceh Carong dari visi misi Gubernur yang saat ini diperluas untuk korban konflik.
“Dimana untuk program korban konflik, BPSDM akan mengakomodir sebesar Rp18,15 M untuk 330 penerima program Diploma dan Rp15,96 M untuk 1200 orang penerima program S1,” ujarnya.
Selain itu, ia melanjutkan, teknis pembagian akan diatur lebih lanjut oleh BPSDM dan akan melalui prosedur prosedur yang telah berlaku. BPSDM sebagai pengelola akan menggunakan tenaga dari Tim Ahli untuk melaksanakan program beasiswa.
Senada, anggota Komisi I DPRA Fraksi PA Azhar Abdurrahman mengatakan, DPRA mengpresiasi BPDSM yang memberikan beasiswa kepada anak miskin dan korban konflik di Aceh.
“Ini hasil dari dana Otsus yang merupakan hasil dari darah anak Aceh,” sebut Azhar
Ia berharap, beasiswa bukan hanya berasal dari anggaran Budgeter (APBA), namun juga mendesak perusahaan besar di Aceh untuk mengeluarkan dana CSR dalam mengakomodir bidang pendidikan khususnya program beasiswa.
“Harapannya kepada Perusahaan Pertambangan, dan Perkebunan yang mengeruk keuntungan di Provinsi Aceh untuk membantu anak Aceh, dengan melakukan investasi Pendidikan Anak Aceh,” terangnya.
Saat ini Azhar melanjutkan, dengan anggaran yang ada hanya terakomodir 2120 orang untuk Beasiswa, hal tersebut masih jauh dari jumlah masyarakat Aceh yang sekolah sehingga membutuhkan dana yang besar untuk melakukan investasi SDM.
Selain itu, DPRA juga akan meninjau beasiswa 2019-2020 sebesar Rp69 M, dimana diterima informasi bahwa terdapat penyalahgunaan dana. Sehingga apabila hal tersebut terbukti, maka Penerima dana akan diblacklist dari program beasiswa.