ABK dari Spanyol Positif COVID-19, REGTA Semprot Disinfektan di Banyuasin

ABK dari Spanyol Positif COVID-19, REGTA Semprot Disinfektan di Banyuasin
Relawan Gerakan Tanggap (REGTA) COVID-19 melakukan penyemprotan disinfektan di kediaman ABK yang baru pulang dari Spanyol

PALEMBANG - Relawan Gerakan Tanggap (REGTA) COVID-19 melakukan penyemprotan disinfektan dan pembagian masker sejumlah wilayah di Kota Palembang, dan kabupaten/kota lainnya di Sumatera Selatan.

Kali ini, REGTA bergotong royong di Desa Perajin, Kabupaten Banyuasin dimana salah satu warganya yang bekerja sebagai ABK belum lama ini pulang dari Spanyol dan dinyatakan positif terpapar virus korona.

Humas REGTA COVID-19, Ki Edi Susilo mangatakan, menindaklanjuti adanya seorang warga dinyatakan positif COVID-19, langsung melakukan penyemprotan dan membagikan masker kepada masyarakat desa.

"Warga tersebut, sebelum dinyatakan positif virus korona sempat melakukan sejumlah kegiatan di desanya, bersama masyarakat di daerah itu. Namun, kini dalam perawatan di salah satu rumah sakit di kabupaten tersebut," kata dia, dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (18/04) malam.

Ia menambahkan, pihaknya langsung mendatangi desa yang berjarak sekitar satu jam dari Kota Palembang tersebut sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Bukan hanya kediaman ABK dari Spanyol tersebut yang disemprot, tetapi sedikitnya 18 kepala keluarga yang berdekatan dengan rumah warga positif COVID-19 itu juga didisinfektan, dan juga diberi penyuluhan tentang pengantisipasi penyebaran virus," ujar dia.

Sementara, Kadus IV Desa Perajin mengatakan sejak diketahui kalau satu warga positif COVID-19 pihaknya sangat berharap agar dilakukan penyemprotan disinfektan.

“Kami berterimaksih sudah dilakukan penyemprotan disekitar tempat tinggal kami, memang diketahui sejumlah warga pernah kontak langsung dengan warga terpapar virus itu. Salah satu warga yang sempat kontak langsung dengan penderita COVID-19 kini melakukan karantina mandiri, dilarang keluar rumah selama 14 hari dan dilakukan pemeriksaan rutin oleh tenaga kesehatan setempat,” kata Mawar.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, diberikan sembako, seperti beras, telur dan bahan makan agar selama karantina mandiri tidak keluar dan tidak  kontak dengan masyarakat banyak,” kata dia.