72 CPNS Pringsewu Ikuti Latsar

72 CPNS Pringsewu Ikuti Latsar
Foto: Azis Ariansyah/monologis.id

PRINGSEWU - Sebanyak 72 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) golongan III di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu, Lampung, mengikuti latihan dasar (latsar).

Kegiatan dengan pola kemitraan antara BKPSDM Pringsewu dengan BPSDM Lampung  ini dibuka oleh Bupati Pringsewu Sujadi di aula utama pemkab setempat, Rabu (03/03), ditandai dengan penyematan tanda peserta latsar secara simbolis kepada perwakilan.

Dalam sambutannya, Sujadi mengatakan kegiatan pelatihan dasar CPNS merupakan proses yang wajib diikuti semua CPNS, guna memotivasi dan membangun diri agar lebih disiplin, profesional dan berdedikasi, memiliki kompetensi yang handal selaku aparatur, serta melayani, sehingga mampu bekerja secara optimal, baik dalam menjalankan roda pemerintahan, pembangunan, serta pelayanan publik.

"Dengan demikian, akan tercipta ASN yang memiliki kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilaku yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.

Selain itu, Sujadi juga mengingatkan prinsip 100-0-100 yang harus dipegang oleh setiap aparatur Pemkab Pringsewu dalam melaksanakan tugas, yakni 100% benar dalam perencanaan serta pelaksanaan program, 0% kesalahan, dan 100% benar dalam pelaporan dan pertanggungjawaban.

Sementara itu, Kepala BKPSDM Pringsewu Ani Sundari mengatakan, latsar CPNS tersebut akan berlangsung selama 51 hari, mulai 3 Maret hingga 11 Mei 2021.

"Peserta terbagi  menjadi 2 angkatan yakni angkatan I dan II, dimana masing-masing angkatan berjumlah 36 peserta, serta dilaksanakan di 2 lokasi, dimana untuk pembelajaran klasikal di kelas diadakan di Hotel Regency, Gadingrejo, Pringsewu, sedangkan untuk non-klasikal di unit kerja masing-masing," jelasnya.

Latsar CPNS ini, kata Ani, bertujuan untuk mengembangkan potensi CPNS yang dilakukan terintegrasi. Terintegrasi yang dimaksud, yaitu memadukan antara jalur pelatihan klasikal dengan non-klasikal, serta kompetensi sosial kultural dengan kompetensi bidang.