200 Hektar Lahan di Bakauheni Akan Dijadikan Tempat Destinasi Wisata

200 Hektar Lahan di Bakauheni Akan Dijadikan Tempat Destinasi Wisata
Direktur PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi (Wandi/monologis.id)

LAMPUNG SELATAN - Selain meresmikan aplikasi berbasis pembelian tiket online Ferizy milik PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) di Pelabuhan Merak, Banten, 3 Menteri, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandio, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (25/07).

Kunjungan itu untuk meninjau lahan yang akan dijadikan destinasi wisata.

Direktur PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menjelaskan, bahwa konsepnya ingin membuat sebuah destinasi wisata baru, di mana orang yang melampui merak bakauheni setiap tahunnya ada sekitar 22 juta orang dari dua sisi ini.

"Kalau kita berbicara 10 persen aja, itu bisa kita undang untuk ke destinasi wisata baru ini, dan harapan kami akan menjadi magnet ekonomi baru, sumantera bagian selatan. Kata Pak Menteri tadi, orang jakarta butuh wisata alternatif, biasanya ke Bandung, terus ke bali naik pesawat. Ternyata Pak Menteri Pariwisata baru kali ini ke Lampung. Setelah beliau lihat, terus terang saya under estimate gitu. Saya nggak lihat kalau Lampung punya potensi seperti ini. Jadi kami sungguh ingin kita tingkatkan lagi nilainya yang sudah ada, alamnya bagus, menjadikan pariwisata yang baik, karena memang orang stress itu sudah ada," kata Ira di pelabuhan eksekuti ASDP Bakauheni.

Ira juga mengatakan, dalam pembangunanya akan dilaksanakan secara bertahap.

"Kalau Pak Gubernur Lampung tadi mengatakan di tahun 2024 deh kita buka. Tapi, katanya pak menteri BUMN lebih cepat lebih bagus, mungkin 2022 sudah ada sesuatu yang bisa di lihat. Daripada kita ngomong waktu, pak gubernurpun bilang minggu depan pun sudah minta kita sekarang bekerja tim lebih operasional lagi, langsung dibikin stretchingnya, tahapannya, kita mau ngapain dulu. Daerahnya secara potensi mungkin sekitar 200 hektar dengan pemilik yang beberapa pemilik, tapi kalau kita mulai dari 1 dulu. Kita pengennya sih bikin museum Krakatau dulu di siger itu, sebagai kayak ikon pertamanya yang kita sajikan itu," tutupnya.