177 Calon Haji Tulangbawang Barat Kembali Batal Berangkat

TULANGBAWANG BARAT – Sebanyak 177 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Tulangbawang Barat , Lampung, kembali batal berangkat tahun ini.
Hal tersebut berdasar surat Keputusan Menteri Agama (KMA) Republik Indonesia Nomor 660 tahun 2021 tentang pembatalan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji Tahun 1442 H/2021 M.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tulangbawang Barat melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Efrizon mengungkapkan, CJH Tulangbawang Barat tahun ini berjumlah 166, tetapi ada penambahan termasuk cadangan kemarin menjadi total 177 orang.
“Yakni dari Kecamatan Gunungterang 36 CJH, Tulangbawang Tengah 111, Tulangbawang Udik 7, dan Tumijajar 23,” kata Efrizon kepada monologis.id di ruang kerjanya, Jumat (04/06).
"Para CJH yang batal berangkat tersebut dipastikan akan berangkat tahun depan jika sudah ada keputusan pembukaan kuota. Untuk paspor serta dokumen kelengkapan para jemaah masih kita simpan. Oleh karenanya, meski keputusan pada tahun ini sedikit kecewa, kita berharap dan berdoa agar 2022 mendatang CJH bisa berangkat ke tanah suci," imbuhnya.
Lanjut dia, CJH yang kembali batal berangkat tahun ini seperti tahun lalu, maka akan tetap menjadi prioritas dan akan diberangkatkan pada 2022 mendatang. Dan untuk informasi Haji tahun ini kemungkinan masih hanya jemaah dari Arab Saudi itu sendiri dan negara yang dinilai aman dari COVID serta sudah lengkap persiapannya.
"Terkait dana, bagi jemaah yang telah melakukan setoran pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dapat diminta kembali oleh jemaah sehubungan pembatalan ini. Sebaliknya, dana juga bisa tetap dibiarkan dan dipastikan aman di Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Sehingga saran kami, dana lebih baik tidak diambil agar pada tahun depan tidak perlu lagi menyetor pelunasan jika sudah menjelang keberangkatan," jelasnya.
Kata dia, keputusan pembatalan tersebut tentunya sudah melalui Kajian mendalam dan pembahasan, sehingga pemerintah menilai bahwa pandemi COVID-19 yang masih melanda hampir seluruh negara dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi, dapat mengancam keselamatan Jemaah. Apalagi, jumlah kasus baru COVID-19 di Indonesia dan sebagian negara lain dalam sepekan terakhir masih tinggi dan belum menunjukan penurunan yang signifikan.