108 Umat Katolik Paroki Ayawasi Terima Sakramen Krisma

108 Umat Katolik Paroki Ayawasi Terima Sakramen Krisma
Foto: Eddwin Charles Fatie/monologis.id

MAYBRAT - Setelah mengikuti proses pembinaan selama satu bulan, sebanyak 108 umat Katolik yang tersebar di berbagai stasi Paroki Ayawasi akhirnya resmi menerima Sakramen Krisma atau penguatan di Gereja Santo Yoseph Ayawasi, Papua Barat, Minggu (10/10).

Penerimaan Sakramen  ini diawali dengan sumpah janji iman dilanjutkan dengan pengurapan minyak suci yang diberikan oleh Uskup Manokwari-Sorong Mgr, Hilarion Datus Lega kepada para Krismawan dan Krismawati dihadapan kedua perwakilan orang tua serta seluruh umat.

Dalam perayaan misa biasa minggu ke-28 ini, Uskup Hilarion didampingi Pastor Paroki Ayawasi, Markus Malar O S A.

Uskup Hilarion mengatakan, Sakramen  Krisma dibolehkan dan diwajibkan bagi semua umat Katolik yang sudah dibaptis, dan merasa terpanggil untuk menerima tubuh dan darah Kristus dalam Sakramen  Maha Kudus, dan mengakukan dosanya lewat Sakramen  pengakuan. Untuk itu, Sakramen Krisma merupakan salah satu dari tujuh Sakramen  yang penting untuk menumbuhkan cinta rasa keimanan bagi setiap umat Katolik

"Sakramen Krisma merupakan Sakramen yang akan menyempurnakan inisiasi, selain itu juga melengkapi rahmat baptis yang sebelumnya telah diterima, selain diakui sebagai anggota gereja Katolik secara resmi. Setelah menerima Sakramen  Krisma, seseorang juga akan memiliki ikatan yang lebih kuat dengan gereja," ujar Uskup Hilarion.

Sementara, Markus Malar OSA selaku Pastor Paroki setempat mengaku bahagia dan bangga karena umatnya sangat antusias dan ingin menerima karunia Roh Kudus. Menurut Pastor Malar, hal ini merupakan salah satu langkah maju di dalam perkembangan sebuah paroki sebagai umat Katolik yang taat dan universal.

Pastor Malar berharap program ini kedepan dapat diagendakan oleh pengurus dewan paroki yang baru terpilih untuk menjadi program rutin lima atau tiga tahun sekali, agar tidak terkesan menumpuk seperti saat ini. Perayaan Krisma di Paroki Ayawasi sendiri diketahui baru diadakan sekarang setelah 2014 atau kurang lebih 6 tahun yang lalu.

"Perayaan Krisma hari ini saya bahagia dan bangga, ternyata Paroki kita walaupun usia sudah tua, tapi umat kita masih ingin sekali menerima karunia Roh Kudus. Saya berharap ini kedepan menjadi program rutin supaya jangan menumpuk pada satu momen tertentu sampai membeludak jumlah umat yang mengikuti Krisma seperti sekarang," harapnya.

Pantauan monologis.id, perayaan misa yang di mulai pada pukul 9.00 waktu setempat, berlangsung hikmat dan sukses hingga selesai dengan menerapkan protokol kesehatan ketat untuk menghindari penyebaran COVID-19.