10 Bulan Sawah Terendam Air, Petani Waysulan Lampung Selatan Mengganggur

LAMPUNG SELATAN – Sejak September 2019 lalu, petani di Kecamatan Waysulan, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, tidak bisa bercocok tanam akibat air kali Waybuha, Desa Mekarsari, meluap dan menggenangi area persawahan.
“Air meluap karena tanggul penahan air jebol. Sudah lama tapi belum ada perbaikan. PU (Dinas Pekerjaam Umum) pernah meninjau tapi sampai sekarang enggak ada tindakan,” ungkap Ari, petani Waysulan, Jumat (19/06).
Akbatnya, seluas 60 hektare sawah di tiga desa yakni Mekarsari, Sumberagung dan Talang Waysulan terdampak akibat luapan air kali Waybuha.
Ari menjelaskan, 10 tahun lalu dibuat bendungan atau tanggul untuk mengatur aliran air kali Waybuha ke sawah warga.
“10 bulan lalu tanggul itu jebol dan pihak DPRD serta Dinas PU Lampung Selatan sudah turun meninjau. Dinas PU kembali dating membawa alat untuk normalisasi sungai, karena lahan terlalu Gambut, alat enggak bisa kerja karena operator tidak berani. Harusnya exavator besar buat normalisasi. Area sawah rusak apabila tidak ada normalisasi sungai,” kata Ari.
Dia berharap, tahun ini saat musim hujan belum selesai, petani bisa kembali menanam. “Sudah delapan bulan, dua musim enggak bisa tanam,” pungkasnya.