Petani Tiga Kecamatan di Mesuji Dambakan Akses Jalan

MESUJI –  Tiga kecamatan yang menjadi sentra persawahan di Kabupaten Mesuji, Lampung sangat membutuhkan akses jalan usaha tani (JUT) untuk menopang perekonomian para petani.

Sarjono, petani Desa Tirtalaga, Kecamatan Mesuji mengungkapkan, tiga kecamatan tersebut yakni  Mesuji, Mesuji Timur, dan Rawajitu Utara.

“Di tiga kecamatan tersebut akses jalan masih dinilai kurang baik dan berdampak ke para petani,” ujarnya, Selasa (30/11).

Dia menceritakan, buruknya akses jalan membuat petani kesulitan saat membawa hasil panen dari sawah ke lokasi pengempul. "Terutama setelah hujan, jalan becek dan berlumpur, ini penderitaan yang sangat dirasakan oleh petani saat membawa gabah ke luar, terkadang jatuh terpeleset," ungkapnya.

Saat panen raya, lanjut Sarjono, untuk membawa hasil panen petani biasa menggunakan jasa ojek gabah untuk membantu melangsir karung gabah ke lokasi pengempul dengan biaya Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per karung besar, tergantung medan lokasi yang dilewati.

"Harapan para petani agar pemerintah daerah lebih memerhatikan fasilitas kebutuhan para petani khususnya akses jalan usaha tani," harapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Sarana Prasarana (SPS) Pertanian Gunawanmewakili Kepala Dinas Pertanian Mesuji merespon positif keluhan petani terkait akses jalan usaha tani.

"Pilot project (percontohan) jalan usaha tani di sentra persawahan sudah pernah terealisasi pada 2020 lalu tepatnya di Desa Sungaibadak, Kecamatan Mesuji, dengan global ukuran panjang 1 kilometer, lebar 1 meter, ketebalan 15cm,” ujarnya.

Namun, pada 2021 ini pihaknya belum bisa melanjutkan program ke desa lainnya karena terkendala devisit keuangan.

“Tapi kita tetap optimis untuk melakukan upaya dan langkah lainnya agar program unggulan jalan usaha tani di tahun depan bisa terealisasikan,” kata Gunawan.

Sepakat dengan petani, Gunawan mengatakan, fasilitas jalan usaha tani memang sangat membantu dan bermanfaat bagi petani, “Selain mempermudah terkecukupinya kebutuhan para petani di lahan persawahannya, juga untuk mempelancar tranportasi angkutan hasil panen,” ungkapnya