Perhotelan Lesu, Sheraton Rumahkan Puluhan Pegawai

BANDARLAMPUNG – Merebaknya virus korona atau covid-19, mulai berdampak pada aktivitas pariwisata di Lampung. Sepinya pengunjung, membuat pengusaha perhotelan di Lampung terpaksa mengambil kebijakan merumahkan sebagian pegawainya.
Keputusan tersebut terpaksa dilakukan pengelol hotel, agar bisnisnya bertahan ditengah wabah covid-19. Sheraton hotel, salah satu yang sudah merumahkan sebagian pegawainya.
General Manager Sheraton Lampung Hotel Benedictus Jodie saat ditemui, Kamis (19/3) menuturkan, akibat virus korona ini, jumlah pengunjung Sheraton hotel turun hingga 75 persen.
“Karena jumlah pengunjung turun, ada sekitar 20 pegawai terpaksa kita rumahkan sementara waktu, sampai pemerintah menyatakan kondisi Indonesia aman dari virus korona,” kata Jodie.
Dia menjelaskan, sejak ditemukannya satu pasien positif korona di Indonesia awal bulan ini. Pengunjung turun sampai 75 persen dari hari biasa. Ditambah lagi kebijakan pemerintah untuk membatasi kegiatan masyarakat kegiatan di luar rumah, yang sifatnya mengumpulkan orang banyak.
“Masuk minggu ini, pengunjung Sheraton hotel hanya singgel digit, 3-7 persen pengunjung. Apalagi pemerintah sudah mengeluarkan instruksi kepada instansi pemerintah untuk tidak mengadakan rapat atau acara yang mengumpulkan orang banyak,” katanya.
Selama wabah korona ini, pihak managemen Sheraton Hotel mengambil kebijakan, menerapkan jam kerja selama empat hari kerja untuk pegawainya. “Kebijkan kita terkait korona ini, hanya empat hari kerja untuk pegawai di level ekskutif,” kata dia.
Dia juga juga menaruh harapan semoga wabah covid-19 atau tersebut cepat berlalu dan aktivitas masyarakat juga tidak terganggu.