Penyebab Gagalnya Hilirisasi sawit
Luasan Lahan Sawit Indonesia Terluas di Dunia Namun Harga Minyak Goreng Mahal
Oleh : Erijely *)
Indonesia adalah negara dengan lahan sawit terluas di dunia. Data tahun 2019 luas lahan sawit di Indonesia mencapai 14,6 juta hektar. Lebih separuh dikuasai oleh konglomerat. Hebat memang. Namun saya melihat motif dari luasnya perkebunan sawit itu bersifat rente. Mengapa.? Hilirisasi tidak terjadi meluas. Padahal hilirisasi itu penting untuk menampung angkatan kerja dan nilai tambah lewat terbangunnya industri downstream dari sawit.
Pohon industri dari CPO itu terdiri dari : splitting, asam lemak, alkohol lemak, gliserin, methyl Ester dan soap, pangan, Bio fuel. Penggunaannya luas sekali dari industri farmasi, sabun dan deterjen, pangan, dll. Bisa kebayangkan berapa luasnya industri downstream sawit itu. Cuan semua isinya. Nilai tambah diatas 200% dibandingkan hanya jual CPO doang.
Gimana Indonesia ? , saat sekarang jumlah industri hilir CPO yaitu industri oleokimia dan oleopangan, Bio fuel hanya ada 19 perusahaan dengan kapasitas jauh lebih kecil daripada kapasitas produksi CPO kita. Lalu Kemana larinya CPO itu.? Ya diekspor untuk menghidupkan mesin pabrik downstream sawit di china, India, Eropa dan lain lain.
Maklum sebagian besar kebun sawit terafiliasi dengan industri downstream di luar negeri.
Padahal di Indonesia sendiri industri minyak goreng ada lebih 400. Sebagian besar mereka justru impor oleo sebagai bahan baku minyak goreng. Wajar kalau harga minyak goreng tergantung harga international, dan sekarang dalam posisi naik dikeluhkan oleh emak emak. Sebuah Ironi bagi kita.
Apakah begitu sulit membangun industri oleokimia..? Saya sudah hampir 10 tahun merencanakan bangun industri ini. Terkendala akan teknologi, sebab teknologi ini dimonopoli oleh Eropa dan Jepang.
Sulit bagi swasta bukan konglomerat macam saya untuk Deal dengan mereka. Kecuali pemerintah terlibat langsung dalam lobi poltik international dalam menjebol kartel teknologi itu. Namun Malaysia mampu, kok kita engga bisa.? Sebuah pertanyaan besar.
Dan kini Malaysia sudah mampu kembangkan sendiri Teknlogi downstream CPO mereka. Itu berkat riset yang inten, hal ini sama yang dilakukan oleh china yang sudah kuasai Teknologi downstream sawit ini.
*) Blogger dan Praktisi Bisnis Aktif
 
 REDAKSI
                                    REDAKSI                                 
         
         
         
         
         
         
        
 
        
             
        
             
        
             
        
             
        
             
        
            







 
        
 
        
 
        
 
        
 
        
 
        
                                        
                                    