Penetrasi Pasar, Upaya Pemkot Metro Kendalikan Inflasi

METRO – Sekretaris
Daerah (Sekda) Kota Metro Bangkit Haryo Utomo mengungkapkan ada tiga komoditi
yang harus mendapat perhatian pemerintah, sesuai dengan yang telah disampaikan
oleh Kementerian Dalam Negeri RI yaitu beras, bawang merah dan cabai rawit.
“Salah satu tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota
Metro untuk mengendalikan inflasi yaitu melalui penetrasi pasar dan pasar
murah, yang akan diadakan pada hari Rabu dan Kamis besok,†jelas Bangkit usai
mengikuti rakor pengendalian inflasi 2023 yang dilaksanakan Kemendagri RI
secara zoom, Senin (20/02/2023).
Bangkit meminta kepada Bulog untuk dapat menambahkan
persedian beras saat penetrasi pasar dilakukan, yang sebelumnya sebanyak 5 ton
sampai 5,3 ton perpenetrasi pasar menjadi 10 ton beras.
“Persediaan beras merupakan salah satu komoditi yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat. Dimana saat ini harga beras di Kota Metro berkisar
di harga Rp. 12.000,-/kg sampai Rp. 13.000,-/Kg. Sedangkan harga beras pada
penetrasi pasar yaitu hanya Rp. 8.500,-/kg,†terangnya.
Harapannya, pada saat dilakukannya pasar murah besok di
Lapangan Samber Fark, Bulog dapat menambahkan persediaan beras yang merupakan
salah satu bahan pokok penting bagi masyarakat Metro.
Sedangkan untuk cabei rawit melalui Dinas Ketahanan Pangan,
Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro dan PI , sudah memiliki program
penanaman yang diberikan ke masyarakat untuk bisa menanam cabei yaitu
Geratpaga.
“Sementara itu, pada komuditas bawang merah, Pemerintah Kota
Metro sudah melakukan intervensi dengan Pak Yatiman dan masyarakat di
Rejomulyo, yang akan menanam bawang merah di depan SMAN. 6 Metro,†jelas
Bangkit.
Selain itu, untuk mengendalikan inflasi di Kota Metro,
nantinya Pemerintah Kota Metro akan melakukan monitoring harga sebanyak dua
kali pada distributor dan produsen-produsen yang ada di Kota Metro ,saat
menjelang puasa dan menjelang Idul Fitri.
“Satu bulan sekali, Pemerintah Kota Metro akan melaporkan
temuan-temuan atau pemantauan yang dilakukan pada seluruh komuditas bahan pokok
dan bahan penting lainnya, beserta harganya per tanggal 7 atau 10. Kemudian
dari hasil ini akan ditembuskan ke kepolisian, yang nantinya akan langsung
disampaikan pada Wali Kota Metro, terkait hasil pemantauan yang telah dilakukan
melalui survei lapang pada hari itu juga," pungkasnya.
Sementara, dalam rakor tersebut Menteri Dalam Negeri
Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan, bahwa hasil survei Badan Pusat Statistik
minggu lalu terkait inflasi di bulan Januari lalu mengalami penurunan sebesar 5,28 persen.
Menurutnya, ini merupakan angka yang sangat signifikan,
karena pada Desember angka inflasi di Indonesia berada di 5,51 persen.
“Berdasarkan hasil pantauan secara langsung Presiden RI Joko
Widodo menemukan beberapa on the spot saat ke pasar yang ada di Sumatera Utara,
Aceh dan Jawa Timur semua harga sembako relatif terkendali dan stabil, mulai
dari bawang merah, dan cabei rawit," papar Tito.
Ia mengungkapkan, bahwa Presiden RI memberikan apresiasi kepada kepala-kepala
daerah, yang sudah bekerja keras dan kepada tim pengendali inflasi yang terus
konsisten melaksanakan rakor pengendalian inflasi setiap minggu.
“Setiap Minggunya, Kemedagri RI melakukan evaluasi kepada
setiap daerah yang memonitoring pasar dan melakukan operasi pasar murah,
melalui satgas pengendali inflasi yang di pimpin oleh Itjen (Inspektorat
Jenderal) Kemendagri RI,†ungkapnya.
Selain itu katanya, BPS juga telah melakukan survei setiap
bulan kepada 160 BPS Kabupaten/Kota, untuk memonitor tren kenaikan harga yang
di sebut dengan angka pokxi inflasi.
“Untuk melihat angka-angka inflasi di daerah baik yang
terjadi kenaikan maupun penurunan yang akan dilaporkan dan umumkan setiap
minggunya, “bebernya.