Ini Penyebab Wali Kota Mau Pendataan Ulang Pasar SMEP

BANDARLAMPUNG - Perjuangan Kerukunan Pedagang Pasar SMEP (KPPS) mulai membuahkan hasil. Aksi massa siang ini Jumat (22/10), membuat luluh Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana. Permintaan pendataan ulang pun dipenuhi. Sebanyak 27 pedagang menyambut gembira.
Lalu apa yang membuat Bunda Eva luluh?
Rupanya dia punya ambisi menyabet gelar pasar percontohan dalam acara APEKSI 2022. Nah, pasar SMEP yang dia bangun ini yang bakal diajukan mengikuti lomba. Jika berhasil juara, tentu menjadi prestasi dan prestise tersendiri baginya.
"Mohon maaf, tolong para pedagang bantu Bunda. Jadikan Pasar SMEP sebagai pasar percontohan pada acara APEKSI 2022," pinta sang Wali Kota kepada para demonstran.
Namun sayang, ambisi ini tercederai dengan kinerja Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung Wilson Faisol yang ceroboh. Kadis yang baru menjabat sebulan ini, percaya begitu saja data yang dia peroleh dari Himpunan Pedagang Pasar SMEP pimpinan Sarbini. Akibatnya ada 27 pedagang yang gak kebagian.
"Bunda tidak menyalahkan siapa-siapa, mungkin ada yang belum terdata," ucap Bunda Eva, menutupi kinerja buruk Wilson yang menggantikan Adiyansah. Bunda Eva yakin, permasalahan timbul akibat adanya miskomunikasi. Selama ini, soal data pedagang, Pemkot Bandarlampung berdasarkan informasi dari HPPS.
Alhasil, para pedagang membentuk KPPS yang dikomandoi Hermawan untuk memperjuangkan nasib pedagang yang tidak kebagian lapak. Untuk itu mereka membentuk posko untuk mendata ulang pedagang. Hasilnya ditemukan 27 pedagang lama tidak kebagian lapak dan kios. KPPS juga melayangkan surat audensi ke Dinas Perdagangan dan DPRD Kota Bandar Lampung.
Sampai batas waktu 20 Oktober 2021, permintaan kocok ulang data pedagang tak digubris. Pemkot akhirnya mulai meratakan lapak di Jalan Sangkar dan sekitar gereja.
KPPS pun melawan. Mereka menggandeng Liga Mahasiswa Nasional Demokratik (LMND) untuk berdemo siang ini di kantor Wali Kota. Aksi ini nyaris ricuh. Namun Wali Kota datang meredam massa dan memenuhi tuntutan mereka.