Harga Margarin Meroket, Pedagang Martabak Menjerit

Harga Margarin Meroket, Pedagang Martabak Menjerit
Foto: Ilustrasi/Istimewa

BANDARLAMPUNG - Sejumlah pedagang martabak dan pedagang kuliner lainnya mulai menjerit. Sejumlah harga sembako terus naik tajam.

Diawali dengan harga minyak goreng. Bimoli 2 liter yang dua bulan lalu seharga Rp28.000 hari ini sudah sebesar Rp38.000. Kenaikan terjadi dalam hitungan minggu. Kejadian ini padahal tidak pernah terjadi sebelumnya. Kenaikan harga biasanya terjadi enam bulan sekali.

Dwi (43), pedagang martabak di Pasar Tempel Rajabasa mengatakan, saat ini harga margarin, terigu, cabe merah dan mis instan naik. Margarin merek Simas yang awalnya Rp225.000 dus, kini sudah Rp275.000.

"Terpaksa saya mengganti margarin merek lain yang harganya lebih miring. Sebab, jika saya menaikkan harga jual martabak, takutnya pedagang lari, gak beli lagi," keluh Dwi, Minggu (05/12).

Namun, tahun depan rencananya dia ingin menaikkan harga jual martabak. Sebab, tak mungkin terelakkan. Mengingat harga sembako terus naik tak menentu.

Sementara itu, hal tak lazim terjadi pada harga telur dan bawang merah yang justru mengalami penurunan jelang Natal dan tahun baru. Bawang merah Brebes Rp20.000 per kilogram. Sementara telur mengalami penurunan dalam sebulan terakhir. Hari ini telur ras seharga Rp22.000 perkilogram. Padahal bulan lalu sempat naik dan menyentuh harga Rp25.000.