Harga Cabai Ambruk, Petani Lampung Utara Gulung Tikar

Harga Cabai Ambruk, Petani Lampung Utara Gulung Tikar
Foto: Riki Purnama/monologis.id

LAMPUNG UTARA - Petani di Kabupaten Lampung Utara mengeluh karena  terancam gulung tikar akibat anjloknya harga penjualan Cabai Merah dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp14 ribu.

Hal itu diungkapkan oleh Dedi salah satu petani Cabai Desa Pekurunudik, Kecamatan Abungpekurun, saat hendak memanen Cabai di kebunnya.

"Waduh bang, jadi serba salah bentar lagi cabe harus dipanen tapi harga malah anjlok dan kalo harga masih segini bisa jadi buntung kami petani cabe," jelas Dedi, Sabtu.

Dirinya menerangkan, biaya perawatan seperti pestisida, obat-obatan dan pupuk saat ini bukan cuma naik harganya namun ganti harga dua kali lipat sedangkan penjualan Cabai murah dan sangat merugikan petani.

"Diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dapat membantu meringankan beban petani Cabai untuk dicari solusinya agar harga dapat kembali naik atau sesuai memasuki musim panen," harap Dedi.

Sementara itu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Lampung Utara belum dapat dimintai keterangan terkait anjloknya komoditas tersebut.