Belajar Pada Nurdin AR

Oleh: Murthala Murthalamuddin

Dia adalah Bupati Pidie dari 1980 sampai 1990. Tidak ada pemimpin Aceh yang mampu melampaui dia. Bahkan Ibrahim Hasan kalah jauh jika dinilai dari performa kepemimpinan.

Mengapa begitu???

4 Desember 1976 Hasan Tiro memproklamirkan Aceh Merdeka di Pidie. Saat itu kekuasaan Soeharto sedang kuat kuatnya. Dan Ladang Gas Arun menjadi raja devisa bagi RI. Aceh satu satunya daerah yang munculnya ide pemberontakan. Dan pusatnya di Pidie.

Maknanya Pidie daerah termerah di Indonesia di masa itu. Nah 4 tahun kemudian Nurdin AR dilantik jadi Bupati. Jika dengan pikiran normatif. Apa mungkin daerah paling diwaspadai. Paling ditekan diktator Soeharto. Apakah mungkin dibangun??

Nurdin ternyata malah memanfaatkan segala faktor negatif ini. Dimasa kekuasaannya Pidie adalah bintang terang dilangit Indonesia. Terang karena daerah utama pemberontak. Tapi terang juga dan gerak pembangunan.

Ada 2 hal yang layak dikuti pemimpin Aceh kini. Ditingkat pemerintah manapun.

Pertama bagaimana Nurdin meyakinkan Jakarta untuk mengucur anggaran. Padahal Pidie sedang dalam durjana. Saya tak punya referensi bagaimana komunikasi Nurdin. Sehingga pembangunan infrastruktur pertanian. Dan pembangunan jalan berlangsung sangat masif dan baik. Bahkan membekas sampai kini.

Dia juga berhasil melobi penyelenggara MTQ tingkat Nasional di Pidie. Dan Soeharto datang ke daerah paling bergolak itu.

Kedua, Nurdin mampu menggerakkan rakyatnya. Bahkan buat hal visioner yang merupakan lompatan jauh. Membangun Unigha di sebuah bukit sepi nan tandus. Universitas swasta terbesar saat itu. Sebagian besar biayanya hasil gerakan swadaya rakyat Pidie. Bahkan pernah punya fakultas Komputer terbaik seIndonesia. Walau kini di tangan penerusnya hampir phak luyak.

Konyolnya tak ada yang mampu melanjutkan kehebatan ini. 30 tahun sudah Nurdin selesai menjabat. Tak satu pemimpin di Aceh mampu untuk setara. Apalagi melampauinya.

Konon lagi para pemimpin di Aceh damai." Lage langet ngon bumoe" dalam sudut apapun . Konon lagi pemimpin eksekutif Aceh kini. "Meungon lapek tapak Nurdin hana pat peusa"

Saya banyak membaca. Bertanya dan mendengar tentang sosoknya. Jika Allah izinkan saya ingin meniru beliau. Minimal setengah dari kemampuan beliau. Untuk nanggroe Pase (Aceh Utara) ka phak luyak (hancur berantakan).