Bangun Optimisme UMKM di Masa Pandemi, CCEP Indonesia dan DPP Apindo Lampung Gelar Pelatihan Kewirausahaan
BANDARLAMPUNG – Coca-Cola Europacifik Partner (CCEP) Indonesia bersama DPP Apindo Lampung menggelar pelatihan kewirausahaan guna membangun optimisme para pelaku UMKM di masa pandemi.
Ketua DPP Apindo Lampung, Ary Meizari Alfian mengatakan, dampak pandemi telah mengubah peta jalan ekonomi diberbagai lapisan usaha baik mikro, kecil, menengah bahkan usaha besar tidak hanya di Indonesia tapi diberbagai belahan dunia.
“Diperlukan cara cerdas untuk bisa terus bertahan karena perubahan yang terjadi begitu sangat cepat memaksa kita untuk melakukan akselerasi terhadap perubahan dengan melakukan adaptasi, inovasi dan bahkan kolaborasi agar bisa mendorong UMKM yang tangguh dan terus tumbuh inilah yang melatar belakangi DPP APINDO Lampung bekerjasama dengan Coca-Cola Europacific Partners,” ungkap Ary melalui keterangan tertulis, Kamis (17/06).
Ary mengatakan, UMKM menjadi salah satu penopang untuk membantu perekonomian lokal. Untuk itu UMKM seharusnya diberikan banyak pelatihan dan pendampingan agar bisa terus maju menjadi UMKM yang tangguh dan terus tumbuh.
Pelatihan Kewirausahaan diselenggarakan di Galeri UMKM DPP Apindo Lampung Jl Sumantri Brodjonegoro, jalur dua kampus Unila, Bandarlampung, menghadirkan Rajiev Dewangga CEO Edukasi 4.0 dan Owner Honey To The Bee Jakarta, Deki Andika dengan pembawa acara Asrian Hendi Caya.
Tema yang di angkat adalah Strategi Pemasaran Digital Untuk UMKM. Pemasaran digital saat ini tengah gencar dilakukan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), seperti di bidang kuliner. Perkembangan teknologi internet dan persaingan yang semakin ketat menjadi alasannya.
CEO Edukasi 4.0, Rajive Dewangga, mengatakan pemasaran digital (digital marketing) terbukti sangat membantu dan memudahkan pelaku UMKM untuk memberikan informasi dan berinteraksi secara langsung dengan konsumen. Kemudian, memperluas pangsa pasar, meningkatkan awareness, serta meningkatkan penjualan produk.
“Keberhasilan suatu produk dari hasil digital marketing yang paling dasar itu bisa diukur dari pendapatan profit via Google. Instagram dan Facebook adalah suatu hal yang kini wajib dimiliki UMKM. Setelah itu dapat memanfaatkan marketplace. Lalu yang paling bawah yaitu website," kata Rajive Dewangga.
Owner Honey To The Bee, Deki Andika, menekankan strategi pemasaran digital yang digunakan untuk memperluas jaringan tak cukup hanya melalui sosial media dan marketplace. Website dinilai menjadi hal yang sangat penting dan wajib dimiliki pelaku UMKM sebagai bentuk identitas suatu produk.
“Idealnya yang paling wajib bagi UMKM adalah memiliki website. Sedangkan kalau kita hanya taruh di marketplace saingan varian di produk kita akan sangat banyak," kata Deki yang memiliki usaha penjualan kue di Jakarta.
Deki menambhakan dalam paparannya , pemilihan nama produk merupakan hal yang tak kalah penting karena identitas menjadi segalanya. Dari segi pengemasan pun perlu diperhatikan.
“Packaging itu tidak hanya menarik, karena ini merupakan suatu benda yang ketika siapa pun menerima produk kita, itu akan selalu ingat tentang produk atau brand tersebut,” ujar dia.
“Zaman sekarang masyarakat membeli suatu produk melalui mata, bukan atas apa yang mereka dengar. "Foto produk itu nomor satu, harus cerdas memahami foto yang baik itu seperti apa," kata dia.
Pelatihan Wirausaha 2021 seri diikuti para peserta yang sebagian besar pelaku UMKM kuliner yang tergabung dalam Apindo Lampung, baik yang hadir secara langsung maupun melalui zoom.