UMKM Keluhkan Penurunan Omset Akibat Korona

UMKM Keluhkan Penurunan Omset Akibat Korona
Ilustrasi/istimewa

BANDARLAMPUNG-Para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Bandarlampung, Lampung, mengeluhkan semakin sepinya jumlah pesanan yang masuk akibat wabah virus korona.

Rata-rata omset para pengusaha tersebut turun lebih dari 50 persen. Bahkan, Deni salah satu pemilik percetakan undangan dan sablon plastik mengaku tidak berpenghasilan sama sekali selama satu bulan ini.

”Yah, kerjaan yang masuk pada pending, yang tadinya tiap hari orderan masuk sekarang nihil sampai tidak ada pendapatan sama sekali. Sudah satu bulan ini. Orderan plastik kemasan juga diliburkan,” keluhnya saat dihubungi monologis.id, Jumat (10/04). 

Saat ini Deni hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. Pasalnya, ia harus tetap membayar angsuran motor serta membiayai kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Penguasaha percetakan lainnya, Fajar menjelaskan sejak Maret lalu omsetnya turun 70 persen. Meski cicilan motornya sudah mendapat potongan bunga namun menurutnya tidak berdampak besar, mengingat tidak adanya pemasukan selama April ini. 

“Terakhir awal bulan Maret masih terima satu atau dua saja pesanan, ini udah satu bulan malah nggak kerja,”tuturnya.

Tri Indah Noviana, pemilik Galeri Omah Cinta yang memproduksi baju-baju tunik etnik nusantara serta aksesoris dan produk ramah llingkungan mengalamai penurunan omset 80 persen sejak Maret lalu.

Menurutnya, dalam satu hari ia biasa mendapat Rp1-3 Juta, saat ini ia terus mengupayakan modal yang ada agar usahanya terus berjalan. “ Pesanan yang masuk banyak yang aku cancle, dan refund uang DP nya. Karena kemarin banyak toko bahan yang tutup jadi aku nggak mau ambil risiko karena nanti dalam pembuatan produk dan pengirimannya jadi terhambat,” jelasnya.