Tuhan Bersemayam di Gubuk Orang Miskin

Oleh : Deni Haddad*
Seperti yang kita ketahui bersama saat ini, di tengah kondisi tidak menentu akibat pandemi COVID-19, hampir semua beimbas pada kondisi negatif, baik pemerintah maupun di kalangan masyarakat, bukan cuma Indonesia tapi hampir seluruh negara merasakan dampak itu.
Penyebaran virus korona ini luar biasa cepatnya, baik yang mengalami gejala maupun pasien yang tanpa gelaja (OTG), kondisi tersebut membuat sedemikian rupa berat dirasakan oleh semua kalangan, sebab hampir semua sektor atau bidang terkena imbasnya.
Pada saat kondisi ini, baik pemerintah maupun masyarakat diharapkan untuk sekedar membangun rasa prihatin, dituntut tumbuhkan rasa empati kemanusian yang tinggi, kedispilan diri dengan mengikuti imbauan pemerintah untuk melakukan protokol kesehatan serta bergotong-royong sepakat memerangi pandemi yang sedang terjadi ini.
Namun, sangat disayangkan jika masih ada pihak-pihak yang sekadar memanfaatkan keuntungan pribadi di tengah kondisi saat ini.
Macam DPRD Provinsi Lampung misalnya patut menjadi pertanyaan?? sebab, di tengah pandemi COVID-19 ini, lembaga yang katanya wakil rakyat ini malah terkesan bermewah-mewahan, dengan menganggarkan anggaran yang diperuntukkan pengadaan baju dinas dan nilainya lumayan besar jika direalokasi untuk membantu masyarakat yang sedang sekarat ini.
Kondisi bangsa dan rakyat sedang sekarat, persoalan perekonomian masyarakat lumpuh lantaran wabah virus Corona ini. Sementara, DPRD Lampung malah akan mendapatkan baju dinas baru. Yang dana pengadaannya bersumber dari APBD Pemerintah Peovinsi Lampung TA 2020, nilainya pun cukup fantastis sebesar Rp1.99 Miliar.
Pengadaan baju dinas baru untuk DPRD Lampung ini bahkan tendernya sudah ditayangkan di Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) lewat kanal situs lampungprov.go.id bernomor 12340121 dengan nama paket belanja pakaian sipil harian (PSH), pakaian dinas harian (PDH), pakaian sipil resmi dewan (PSR), dan pakaian sipil resmi ASN (PSR) dan pakaian resmi lengkap Lampung (PRLL) anggota DPRD Provinsi Lampung Tahun 2020.
Kalau dilihat dari mata anggaran tersebut, tidak sepatutnya pihak-pihak berkompeten mengamini terjadinya realisasi untuk sekedar belanja pakaian dinas tersebut, sebab pada kondisi saat ini wakil rakyat sudah melukai perasaan rakyat yang kemarin memilihnya.
Lebih baik mana anggaran yang peruntukkannya belum mendesak dialihkan untuk kepentingan rakyat dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, ketimbang sekedar memanfaatkan anggaran negara untuk sekadar kepentingan pribadi peruntukkannya.
Kembali sesuai tofoksinya mengawasi, mengontrol serta merealisasikan segala macam anggaran pemerintah untuk kepentingan masyarakat yang paling utama, bukan ikut atau turut serta menikmati anggaran pemerintah untuk kepentingan pribadi, macam pengadaan baju dinas itu.
Semua elemen masyarakat, sedang gencar-gencarnya turun untuk sekedar donasi memberikan bantuan di tengah pandemi ini, bukannya malah mengambil manfaat di tengah rakyat sedang sekarat.
Bangun rasa empati, bergotong-royong memerangi serta turun pada basis rakyat yang saat ini sedang melarat, itu baru namanya wakil rakyat.
Semoga saja ini menjadi pembelajaran bagi semua bahwa orang tidak akan bisa mengabdi kepada tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama, sebab tuhan bersemayam di gubuknya orang miskin. Tabik..
*Ketua Bidang Pemuda DPD Pejuang Bravo Lima Provinsi Lampung