Tanaman Hias Menjadi Bisnis yang Menjanjikan di Tengah Pandemi COVID-19.

Tanaman Hias Menjadi Bisnis yang Menjanjikan di Tengah Pandemi COVID-19.
Usaha tanaman hias di Gang PU Kedaton, Bandarlampung

BANDARLAMPUNG - Di tengah pandemi COVID-19 banyak sektor usaha yang mengalami penurunan omset bahkan hingga gulung tikar. Namun, berbeda dengan bisnis tanaman hias yang justru mengalami peningkatan hingga dua akali lipat dari sebelum adanya virus korona.

Menurut Endang, salah satu pemilik usaha tanaman hias, antusias masyarakat untuk bercocok tanaman semenjak adanya virus korona ini memang meningkat hal tersebut bisa dirasakan langsung oleh usahanya yang mengalami peningkatan omset selama wabah ini menyerang. “Ya pokonya meningkat banyak, tapi brapanya rahasia nggak bisa disebutin,” ujarnya saat ditemui monologis.id, Selasa (23/06).

Pantauan monologis.id, hampir semua penjual tanaman hias di Gang PU Kedaton, Bandarlampung terlihat ramai pembeli. Tak hanya masayrakat Bandarlampung melainkan ada juga yang berasal dari daerah-daerah seperti Krui, Lampung timur atau Lampung tengah. Setiap pembeli bahkan membeli lebih dari 3 jenis tanaman dengan jenis yang berbeda.

Harga tanaman yang di jual pun beragam, mulai dari harga Rp5 ribu sampai Rp5 juta bahkan lebih, bergantung pada jenis bunganya.

Meski tak mempromosikan usahanya ke media sosial, Endang mengaku pendapatannya tetap meningkat. “Dari daerah-daerah banyak yang kesini nggak tau ya tau dari mana soalnya saya juga nggak promo di media sosial. Masalah online-online saya ini males,” ujarnya.

Menurut Endang, harga bunga tidak dilihat dari besar atau kecilnya, biasanya meski kecil jika itu adalah bunga impor maka harganya bisa mencapai Rp2 Juta. “Ini palem gede ini Rp2 Juta, terus yang di pot kecil ini juga Rp2 Juta, jadi nggak dilihat dari besar atau kecilnya,”jelasnya.

Bisnis yang sudah dimulainya selama enam tahun ini menurutnya memang memberikan keuntungan yang lumayan jika ditekuni secara perlahan karena antusias masyarakat dalam membeli bunga tidak bisa diprediksi. “Musim-musiman kan. Nggak ada patokan korona atau nggak sebenernya. Mungkin karena ini pada jenuh di rumah jadi milih buat nanem bunga aja,” terangnya.