Renungan Senin Pagi
Oleh: Agus Jabo Priyono*
Serangan Covid19 ini telah memaksa manusia untuk kembali mundur ke belakang, MESIN industri maupun transportasi terhenti, yang tersisa hanya dua urusan, menjaga badan tetap sehat dan cukup persediaan bahan makanan.
Sampai kapan, belum ada kepastian.
Mesin yang setelah revolusi industri menjadi alat akumulasi kapital bagi pemiliknya dan menjadi penyambung hidup bagi para pekerjanya, sudah ratusan tahun menjadi berhala ketidakadilan.
Dan sekarang mesin itu untuk sementara terhenti.
Kehidupan umat manusia memiliki dialektikanya sendiri dan untuk menjaga keseimbangan, alampun memiliki hukumnya sendiri. Tidak bisa dibayangkan bagaimana alam raya dan kehidupan umat manusia jika bintang, planet dan satelit keluar dari garis edarnya.
Dan sudah ribuan tahun jagat raya secara konsisten terjaga dalam harmoni nya.
Sesungguhnya umat manusia dianugerahi akal budi oleh Tuhan dimaksudkan untuk membangun peradaban, bukan justru membikin kerusakan.
mesin yang mestinya menjadi sarana memudahkan kehidupan, berubah menjadi berhala, penindas serta penghisap umat manusia, juga sering menjadi alat perusak alam semesta.
Dan sekarang mesin-mesin itu terhenti.
Pelajaran yang sangat berharga, bahwa di saat umat manusia yang mayoritas tidak mendapatkan keadilan karena kehidupan hanya dikuasai segelintir orang para pemilik mesin-mesin tersebut, pandemi covid-19 secara tiba-tiba menghentikan mesin-mesin tersebut.
Bahwa sehebat apapun umat manusia, sekuat apapun umat manusia, sekaya apapun umat manusia, sekuasa apapun umat manusia, dia ternyata sangat lemah, dengan mudah diporakporandakan oleh mahluk yang sangat kecil, bahkan saking kecilnya tidak sanggup dilihat dan diraba oleh panca indra.
Di tengah wabah Covid19 ini, harta kekayaan yang dihasilkan oleh kuasa mesin-mesin itu, hanya menjadi sederetan angka-angka di kepala. Tiada guna jika badan terpapar dan dunia kehilangan sumber makanan.
Saat ini narasi kehidupan umat manusia tinggal dua kata : Kesehatan dan Makanan.
Saatnya dunia berganti rupa, dengan menjadikan mesin-mesin tersebut dipergunakan untuk membangun kehidupan yang menjunjung tinggi kemanusiaan, keadilan dan peradaban.
Bukan Eksploitasi tetapi (Pancasila) Gotong Royong!
Karena sesungguhnya alam raya telah memberi pelajaran, bahwa kehidupan akan berlanjut jika HARMONI terus terjaga, di bawah Kekuasaan NYA.
(Ojo dumeh, eling lan waspodo)
Tetap semangat!
*Ketua umum KPP PRD
REDAKSI








