PWNU Jatim Usul SDM yang Kompeten di PBNU

SURABAYA - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengusulkan agar dalam susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hasil Muktamar di Lampung agar memperhatikan konsep kemandirian dan kualits sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.
Kepada Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staqut juga diminta untuk benar-benar memperhatikan perkembangan dan perubahan dalam masyarakat ke arah kemandirian organisasi para kiai dan ulama pesantren ini.
"Pengurus PBNU yang akan datang harus merupakan cerminan dari kemandirian dari campur tangan apapun, termasuk kekuatan politik partisan dan pemerintah," tutur Prof Akh Muzakki, Sekretaris PWNU Jawa Timur dalam keterangan pers, Rabu (29/12).
Akademisi UIN Sunan Ampel Surabaya menegaskan, sesuai hasil keputusan rapat gabungan syuriah-tanfidziyah PWNU Jawa Timur di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, susunan kepengurusan PBNU mendatang harus sesuai dengan kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan dalam semangat the right man on the right place dalam bidang apapun, termasuk pendidikan dan ekonomi.
"Untuk itu, perlu dibentuk Tim Khusus untuk menyambut tawaran sejumlah paket konsesi yang disampaikan oleh presiden pada pembukaan Muktamar ke-34, di antaranya dalam kaitannya dengan pengembangan ekonomi keumatan, termasuk komoditas batu bara dan lainnya," tutur Muzakki.
Dalam kaitan itu, para masyayikh PWNU Jawa Timur mengingatkan, pentingnya menyusun Tim Perumus hasil sidang muktamar yang kompeten yang bertugas diantaranya untuk melakukan sinkronisasi hasil sidang komisi dan atau sidang pleno. Termasuk di bidang pemilihan ketua umum, agar bisa menjadi keputusan tertinggi organisasi yang memiliki ketetapan hukum tetap untuk segera berlaku efektif, dan PWNU Jawa Timur siap untuk mengawal kerja tim perumus dimaksud.