Program Bantuan Warga Miskin di Kubu Raya Dituding Tebang Pilih

Program Bantuan Warga Miskin di Kubu Raya Dituding Tebang Pilih
Foto: Syafaruddin Delvin/monologis.id

KUBU RAYA – Program bantuan untuk masyarakat kurang mampu seperti keluarga harapan dan bedah rumah di Kubu Raya, Kalimantan Barat di protes warga karena disinyalir tebang pilih.

Madi, warga Desa Rasaujaya Tiga, Kecamatan Rasaujaya mengatakan, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan bedah rumah selama ini dinilainya sangat tidak tepat sasaran. Di mana penerima bantuan tersebut kebanyakan orang mampu dan memiliki rumah bagus.

Sementara, menurut pengakuan Madi, dirinya yang tinggal di rumah tak layak huni tidak pernah merasakan bantuan yang digulirkan pemerintah tersebut.

“Saya bersama keluarga sudah sejak tahun 1990 menempati rumah yang mau roboh ini,” ungkapnya, Selasa (23/11).

Bersama istri dan tiga anak, Madi memperoleh penghasilan dari berjulan gorengan dengan penghasilan tidak menentu. “Kadang hanya hanya dapat Rp20 ribu, tidak cukup untuk buat makan sehari-hari apalagi mau memperbaiki rumah,” tandasnya.

Madi juga mengaku selama ini tidak pernah didata oleh aparat dusun maupun desa sebagai penerima bantuan. “Semoga bisa datang dan mendata betul-betul masyarakat miskin seperti kami. Karena di desa kami sudah banyak yang dapat bantuan PKH maupun bedah Rumah dari pemerintah pusat," ungkap Madi.

Dia menuturkan, penerima bantuan di desanya kebanyakan kerabat maupun orang-orang dekat perangkat desa.

“Saya pernah menanyakan ke warga penerima PKH dan bedah rumah, kata mereka itu (bantuan) adalah mutlak wewenang kepala desa dan perangkatnya," kata Madi.

Warga lainnya yang enggan disebutkan identitasnya membenarkan bahwa bantuan di desa mereka terkesan tebang pilih.

“Sudah capek pak dimintain KTP sama KK  dan foto rumah, malah bukan hanya sekali tapi sampai saat ini gak ada hasilnya alias gak jelas, malah yang rumahnya sudah bagus yang punya kebon itu yang dapat bedah rumah dan PKH,” ucapnya .