Polemik Calon Anggota Paskibraka Lampung Timur Dibahas di DPRD

Polemik Calon Anggota Paskibraka Lampung Timur Dibahas di DPRD
Hendra Jaka Umbara/monologis.id

LAMPUNG TIMUR - DPRD Lampung Timur menggelar rapat persiapan HUT ke-75 RI bersama Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bagian Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Lampung Timur dan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Lampung Timur, Selasa (04/08)

Rapat tersebut membahas surat edaran  pemerintah pusat melalui Mensesneg tentang pelaksanaan HUT ke-75 RI pada masa pandemi COVID-19. Salah satu poin adalah petugas pengibar bendera (paskibra) yang hanya tiga orang.

Sementara, Lampung Timur sejak Maret 2020 telah melaksanakan seleksi calon paskibraka dan terpilih 34 putra-putri terbaik Lampung Timur yang losos dan akan ditugaskan untuk mengibarkan duplikat bendera pusaka di tingkat kabupaten.

Ketua PPI Lampung Timur Khoirul Mustofa keberatan dengan surat edaran tersebut karena kasihan dengan calon paskibra yang sudah lolos seleksi apabila tidak ditugaskan dalam pengibaran bendera upacara HUT ke-75 RI .

“Paskibraka adalah cita-cita dari siswa-siswi yang lolos seleksi. Kami minta kepada Pemda agar adik-adik yang sudah lolos seleksi ini dapat diberikan pelatihan Desa Bahagia dan ditugaskan menjadi Paskibraka, meski teknis pelaksanaan berbeda dari sebelumnya,” tutur Khoirul.

Namun, Kepala Dinas pemuda dan olahraga (Kadispora) Lampung Timur Merah Juansyah bersikukuh sesuai SE dari mensesneg bahwa upacara tetap dilaksanakan dengan cara sesederhana dan untuk pengibaran bendera diambil tiga orang dari PPI yang ada di Sukadana.

“Tiga orang tersebut sudah sering mengibarkan bendera ditingkat kabupaten pada saat upacara hari besar nasional, jadi sudah terbiasa.Karena kami juga tidak mengikuti upacara.Kami mengikuti upacara di depan TV saja,” ” kata Merah .

“kami akan memberika kejutan kepada adik-adik,tapi tidak sekarang. kedepan kami akan adakan pelatihan untuk 34 siswa -siswi yang lolos seleksi tapi bukan diklat paskibraka,” imbuh Merah.