PKL Palembang Butuh Bantuan Pemkot, Dampak COVID-19 Dagangan tak Laku

PALEMBANG - Ribuan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Palembang, Sumatera Selatan membutuhkan bantuan pemkot setempat. Karena sejak pandemi COVID-19 terkena imbas langsung. Dagangan jarang sekali terjual, bahkan seringkali berjualan tak laku.
"Kami merasakan sekali dampak wabah dimana kini, sulit memenuhi kebutuhan makan keluarga," kata salah satu Pengurus PKL Palembang, Darwis, Selasa (21/04).
Dia menjelaskan, selama ini pedagang menjual berbagai kebutuhan sandang maupun pangan bagi warga di kota pempek dengan berjualan disejumlah tempat yang diizinkan pemerintah.
“Namun, sejak virus korona mewabah semakin sulit untuk menjual berbagai produk yang dijual, bahkan hampir setiap hari tidak mendapatkan uang akibat tidak ada yang membeli,” ujar dia.
Darwis menambahkan, sebelumnya setiap menjelang puasa menjadi hari yang dinantikan PKL karena dipastikan akan banyak warga belanja sampai menjelang lebaran.
“Tetapi harapan untuk berjualan selama ramadan, kata dia diperkirakan tidak bisa terpenuhi karena kini pedagang bukan hanya kesulitan berdagang yang membutuhkan modal tambahan untuk makan sehari-hari mulai kesulitan,” tambah dia.
Karena itu, ia mengatakan bantuan dari pemkot sangat diharapkan PKL karena sampai kini pedagang kebingungan harus bagaimana memenuhi kebutuhan hidup di tengah krisis saat sekarang.
"Mudah-mudahan pemkot segera memberikan bantuan kepada kami, dan PKL juga telah menyiapkan program kerja sama dengan pemerintah agar bisa secara bertahap berhasil melalui kondisi yang berat ini," kata dia.
Hal senada juga diungkapkan Irma (35) PKL di kawasan Pasar 16 Ilir mengatakan kini sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup karena tidak setiap hari pakaian yang dijual laku.
"Kami setiap hari masih berjualan, tetapi tidak setiap hari bisa membawa pulang uang karena dagangan tak ada yang membeli," kata dia.
Bantuan pemerintah, tambah dia sangat diharapkan karena pihaknya bingung harus meminta bantuan kepada siapa lagi.