Petani Lampung Selatan Menjerit Pupuk Langka dan Mahal, Kadis Pertanian: Kurangi Dosis, Pakai Nonsubsidi

Petani Lampung Selatan Menjerit Pupuk Langka dan Mahal, Kadis Pertanian: Kurangi Dosis, Pakai Nonsubsidi
Foto: Istimewa

LAMPUNG SELATAN - Petani Lampung Selatan mengeluhkan kelangkaan pupuk dan tingginya harga ditingkat pengecer pada saat musim tanam 2021.

Terkait kelangkaan itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DPTPHP) Kabupaten Lampung Selatan, Bibit Purwanto mengatakan, sebetulnya bukan langka, tapi masih dilakukan pendataan terkait e-RDKK (eletronik rencana kebutuhan definitif kebutuhan kelompok).

"(e-RDKK) Aplikasi untuk bantuan pupuk bersubsidi," kata Bibit saat melakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) tikus di Sidomulyo, Rabu (10/02).

Soal tingginya harga pupuk, Bibit menyarankan petani mengurangi dosis penggunaannya, “Yang tadinya jenis Urea 250 kg perhektar menjadi 150,” kata dia.

Sementara, kata Bibit, untuk SP 36 ada kenaikan harga tapi susah didapatkan di pasaran.  Dia meminta petani agar bisa menghemat penggunaan pupuk kimia. “Kalau biasanya menggunakan 4 kwintal perhektar, untuk saat ini yang di rekomendasikan di e- RDKK bisa 2 kwintal saja,” kata dia.

Bibit juga menyarankan petani mencari alternatif lain dengan menggunakan jenis pupuk non bersubsidi yang di jual secara bebas walaupun harga sangat tinggi karena kondisi ini bukan terjadi di Lampung Selatan saja tetapi nasional.

Dia menjelaskan kurangnya pasokan pupuk disebabkan karena pendistrisibuannya yang terlambat dan Lampung Selatan hanya menerima 60% dari alokasi yang diajukan.

"Untuk menambahnya kami sarankan agar dapat menggunakan nonsubsidi dan itu sudak kami sampaikan kepada distributor agar membuka kios membuat demplot agar menyediakan nonsubsidi serta dalam dalam penggunaan nya," tukasnya.

Menyikapi hal permodalan para petani Bibit menyarankan agar petani bisa ikut  program KUR di mana Gubernur Lampung telah ada MOU terhadap BANK untuk membantu memudahkan para petani yang ada di Lampung khususnya Lampung Selatan.