Petani Kopi Aceh Tengah Terimbas Dampak Covid-19

Petani Kopi Aceh Tengah Terimbas Dampak Covid-19
Wakil Ketua DPRA Hendra Budian menggelar pertemuan dengan para Direksi Bank Aceh Syariah.

ACEH TENGAH - Kalangan pengusaha dan petani kopi Aceh Tengah, Provinsi Aceh, mengaku tak bisa berbuat banyak dalam menghadapi lesunya harga kopi dunia yang terjadi akibat pandemi covid-19 di seluruh dunia.

Pemerintah terdorong oleh harga kopi yang terus menurun di pasar internasional.

“Kita mencari kita mencari solusi bersama mengenai kondisi harga kopi yang semakin anjlok ditengah merebaknya wabah covid19 ini,” kata Wakil Ketua DPRA Hendra Budian saat mengikuti rapat melalui video conference bersama Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, pelaku usaha kopi dan seluruh stakeholder pemerintah, Senin (13/04).

Rapat ini membicarakan tentang penyusunan strategi dan langkah yang perlu ditempuh guna mengatasi krisis harga kopi.

Harga kopi dunia saat ini memang tengah mengalami penurunan akibat virus korona yang terjadi di seluruh dunia, cafe-cafe besar baik dalam negeri maupun luar negeri banyak yang  tutup.

Aceh Tengah sebagai daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia merasakan dampak langsung dari penurunan harga ini. 

Setelah menghadiri rapat dengan Bupati Aceh Tengah, Wakil Ketua DPRA Hendra Budian melanjutkan pertemuan dengan para Direksi Bank Aceh Syariah. 

Pertemuan ini membicarakan terkait pembiayaan resi gudang kopi di Aceh ditengah menurunnya harga kopi dunia. “Dalam pertemuan dengan direksi Bank Aceh Syariah merumuskan metode pembiayaan resi gudang bagi Aceh Tengah. Semoga ikhtiar kita bisa menjawab keresahan petani kopi selama ini. Prinsip mendasar bagi kami adalah, bahwa pemerintah wajib hadir pada saat kondisi seperti ini,” pungkas politisi muda Partai Golkar tersebut.