Penjualan Masker dan Hand Sanitizer di Bandarlampung Naik 100 Persen

Penjualan Masker dan Hand Sanitizer di Bandarlampung Naik 100 Persen
Suasana di Apotek Enggal Bandarlampung / Foto: Silvi

BANDARLAMPUNG - Sejak tersiarnya kabar ada satu pasien di Bandarlampung, Provinsi Lampung, suspect korona, penjualan masker dan hand sanitizer di sejumlah apotek meningkat 100 persen lebih.

"Banyak banget yang nyari, tadi pagi masih ada karena kita dapet stok dari pusat maskernya, kalau hand sanitizer buat sendiri  tapi langsung abis pagi tadi,"ujar salah satu apoteker Kimia Farma yang enggan disebut namanya, Jumat (20/3).

Meski demikian, harga masker dan hand sanitizer di apotek Kimia Farma Pahoman, Bandarlampung, masih normal.

Per masker dijual Rp2000 sedangkan hand sanitizer Rp18 ribu per 16 ml. Namun persedian masker dan hand sanitizer  sangat terbatas. Pantauan monologis.id Jumat (20/3) sekira Pukul 15.00 WIB persediaan masker dan hand sanitizer sudah ludes terjual.

Berbeda dengan apotek Enggal Bandarlampung yang sudah kehabisan masker sejak Februari lalu, sedangkan hand sanitizer sudah habis sejak 10 hari yang lalu.

Pembeli yang sudah mengantre di apotek Enggal terpaksa kecewa melihat  tulisan yang di tempel di etalase bahwa masker kosong. Saat bertanya persediaan alkohol pembeli harus kecewa kedua kalinya.

"Masker mah udah lama abisnya dari awal korona yang beli membludak," ujar Susi salah satu apoteker.

Sama seperti apotek Enggal, apotek Indra Jaya juga sudah lama mengalami kekosongan masker, hand sanitizer dan alkohol. Menurut salah satu apoteker mereka tidak lagi menyediakan masker maupun hand sanitizer.