Pengusaha Cabai Aceh Tengah Nyaris Gulung Tikar

Pengusaha Cabai Aceh Tengah Nyaris Gulung Tikar
Ilustrasi

TAKENGON- Salah seorang pengusaha muda di Aceh Tengah,  Provinsi Aceh, Salju Ariga yang biasa membeli cabe rawit di Kampung Wihni Bakong, Silih Nara, mengaku nyaris gulung tikar lantaran harga saat ini jauh dari harapan alias terjun bebas.

Salju mengungkapkan selama seminggu terakhir ini harga cabai terus anjlok. Pasalnya, ia membeli dari petani dengan harga normal, dengan seketika juga harga di pasaran anjlok.

“Beberapa hari ini kami membeli cabai rawit dari petani dengan harga Rp7000, setelah barang di kirim ke beberapa tujuan di Aceh dan Sumut, harga tersebut terjun bebas menjadi Rp3000 saja. Hal tersebut membuat kami rugi puluhan juta rupiah,” sebut Salju, Jumat (01/05)

Salju mengatakan, untuk harga saat ini mereka tidak dapat lagi membeli cabai rawit dari petani, dikarenakan harga yang sangat rendah.

Sementara, salah seorang petani cabai rawit Udin di Wih Ni Bakong mengatakan, mereka sangat kecewa dengan harga saat ini, pasalnya dengan harga Rp2000 sampai Rp3000 hanya dapat di berikan kepada mereka pekerja mengutip cabai saja.

“Dengan Harga saat ini, kami sebagi petani sangat merugi, karena ongkos pekerja saja untuk satu harinya 100 ribu itupun mereka para pekerja tidak ada yang mau. Dengan demikian cabai rawit kami di kebun tidak ada yang memanennya, cabe akan busuk di batang dan batang akan mati,” terangnya.