Pedagang Terompet dan Petasan Keluhkan Pendapatan

Pedagang Terompet dan Petasan Keluhkan Pendapatan
Salah Satu pedagang yang mengeluhkan penurunan pendapatan.( Foto : Pranata Riano/monologis.id)

LAMPUNG UTARA -  Memasuki momen pergantian tahun, sejumlah pedagang terompet dan petasan di Lampung Utara mengeluhkan pendapatan yang dihasilkan.  Dimana pada tahun ini omset yang mampu dihasilkan jauh mengalami penurunan.

Seperti diutarakan Hakim, salah satu pedagang petasan dan terompet di pasar Dekon Kotabumi. Menurutnya, selain faktor pandemi, penurunan juga disebabkan  adanya larangan perayaan malam pergantian tahun oleh pemerintah setempat.

"Jauh turunnya. Dalam sehari yang beli paling beberapa orang. Itu pun nggak banyak," keluh Hakim, Sabtu (26/12).

Bahkan, ia pun menyebut, para rekan sejawatnya banyak yang enggan membuka lapak. Namun, tak begitu dengan Hakim, dalam kondisi begitu ia tetap mencoba peruntungan dengan tetap berjualan, walau pun pendapatan yang dihasilkan tak seperti yang diharapkan.

"Mau gimana lagi bang. Namanya juga usaha. Kalo rezeki meski kecil masih masuk lah dalam sehari," ucapnya seraya mengatakan penurunan omset berkisar 50 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Senada disampaikan Aryanto, pedagang lainnya. Bila biasanya ia mampu meraih untung berkisar antara Rp100 ribu kotor dalam sehati. Saat ini kondisi yang dialami angkanya jauh dibawah itu. Terlebih ditengah musim penghujan, itu pun menjadi salah satu faktor sepinya para pembeli.

"Ya kalau lagi bagus rezekinya ada saja yang beli. Tapi ya itu tadi, jumlahnya enggak seberapa," katanya.

Para pedagang musiman hanya berharap  pandemi COVID-19 cepat berlalu. Sehingga perekonomian khususnya kalangan menengah ke bawah semakin membaik.