Pacu Investasi, Lampung Ikuti The 3rd Indonesia Investment Day

BANDARLAMPUNG - Upaya mendorong akselerasi investasi di tahun 2020, Provinsi Lampung berkesempatan untuk mengikuti The 3rd Indonesia Investment Day (IID).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Budiharto Setyawan, IID merupakan program unggulan (flagship) tahunan KBRI Singapura kerjasama dengan BKPM dan Bank Indonesia sejak tahun 2018 dan telah menarik minat banyak pemangku kepentingan dan investor dari Singapura dan dari banyak negara.
"IID secara unik didesain dengan berbagai kegiatan diantaranya, pemberian informasi mengenai proyek-proyek investasi potensial dan business matching yang mempertemukan para investor dan pemilik proyek," ujarnya melalui ketereangan pers yang diterima monologis.id, Kamis (23/07).
Di tengah situasi pandemik dan tantangan perekonomian dunia, IID 2020 tetap diselenggarakan secara virtual, mulai Agustus sampai Oktober 2020 melalui website https://www.investindonesia.sg/.
Grand Launching telah diselenggarakan pada Rabu (22/07) kemarin dengan menghadirkan Gubernur Bank Indonesia, Menteri Luar Negeri, Kepala BKPM dan Duta Besar RI untuk Singapura.
Menurut Budi, Keikutsertaan Lampung dalam pameran investasi ini merupakan wujud dari koordinasi FOILA (Forum Investasi Lampung) yang telah dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 68 Tahun 201 7 tanggal 7 November 2017 tentang Forum Investasi Lampung dan Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/597/B.04/HK/2017 tanggal 24 November 201 7 tentang pembentukan susunan organisasi Forum Investasi Lampung (FOILA).
FOILA sendiri diketuai oleh Sekda Provinsi Lampung dan berisikan unsur Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota yang terlibat langsung menangani investasi berkolaborasi dengan KPw Bank Indonesia Provinsi Lampung.
Melalui FOILA, Lampung sendiri telah mendapatkan status Regional Investment Relation Unit (RIRU) yang merupakan upaya bersama dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia serta didukung oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai single point of contact bagi investor Iuar di Indonesia.
"Indonesia Investment Day 2020 ini menghadirkan 11 Provinsi dan lebih dari 80 proyek yang telah dikurasi dengan seksama dan saat ini telah siap untuk menerima investasi dari Iuar negeri," terangnya.
Selain melalui webinar, kegiatan promosi investasi juga dilakukan melalui platform one on one meeting yang bertujuan untuk memfasilitasi interaksi investor asing dengan pemilik proyek dan pemerintah daerah, serta untuk merealisasikan investasinya di Indonesia.
Adapun Lampung mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan webinar investasi dan one on one meeting dengan investor potensial pada tanggal 15-16 September dengan membawa beragam proyek investasi mulai dari pengembangan kawasan industri di Kota Bandarlampung, Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Tanggamus hingga Pengembangan pariwisata di Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Pesisir Barat.
Dalam tiga tahun terakhir, Singapura menjadi negara yang menanamkan investasi terbesar di Provinsi Lampung. Di tahun 2019, negara tersebut mencatatkan nilai investasi sebesar US$ 22.45 juta dimana sebagian besar bersumber dari sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan serta industri makanan.
Budi berharap pada tahun 2020 investasi yang masuk ke Provinsi Lampung baik dari negara Singapura maupun negara yang lainnya terus akan meningkat meski ditengah ketidakpastian global akibat pandemi. Oleh karena itu, keikutsertaan Lampung dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi upaya konkret dalam menjawab tantangan di tengah-tengah situasi pandemi saat ini, dan lebih jauh lagi untuk merespon upaya percepatan pemulihan perekonomian daerah dan nasional.
Selain itu, terjaringnya investasi PMA (Penanaman Modal Asing) diharapkan dapat memberikan multiplier effect yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi, meningkatkan jumlah cadangan devisa, mengurangi defisit neraca perdagangan, menjaga kestabilan rupiah serta meningkatkan penyerapan tenaga kerja untuk kesejahteraan masyarakat.