Omset Menurun, Pengusaha Rumah Makan Beri Promo ke Pelanggan

Omset Menurun, Pengusaha Rumah Makan Beri Promo ke Pelanggan
Usaha rumah makan di Bandarlampung yang masih tampak sepi

BANDARLAMPUNG - Meski aktivitas masyarakat di Kota Bandarlampung sudah mulai terlihat normal namun tidak berlaku bagi pengusaha rumah makan.

Omset yang sempat anjlok sejak awal COVID-19 mulai menyebar, saat ini masih belum stabil.

“Turun drastis hingga 50 persen lebih. Sekarang juga belum stabil pembelinya. Untuk berapa jumlah perharinya kita nggak bisa sebutin yang jelas turun. Makannya kita adain promo 10 persen itu,”ujar Heni pemilik rumah makan Soto dan Sop Betawi di Bandarlampung, Lampung, kepada monologis.id, Senin (08/06).

Heni juga menjelaskan tempat usahanya sudah menerapkan protokol kesehatan seperti mengatur jarak tempat duduk pembeli, menyemprot disinfektan setelah pembeli selesai makan dan menydiakan hand sanitizer. 

Desma, penanggung jawab rumah makan soto sedaap Hj.Widodo yang awalnya mengandalkan sistem antar gratis dalam jarak 5 km, saat ini juga sudah memperbolehkan untuk makan ditempat. Meski tak tutup selama pandemi, namun rumah makan tersebut terpaksa mengurangi jumlah karyawan dan gaji karyawan.

“Karyawan kami 26 tinggal 12 orang, karena kan omset kami juga turun. Tapi minggu ini kita tarik 5 (orang) lagi karena udah mulai ramai walaupun belum stabil. Terus kita udah boleh makan ditempat dengan duduk yang kita atur jaraknya nggak boleh deket-deket kaya dulu,” jelasnya.

Berbeda dengan kedua rumah makan tersebut, rumah makan ayam bakar Tirelenggi 4 yang sempat tutup selama dua bulan sejak COVID-19, belum memberlakukan protokol kesehatan bagi pembeli yang makan di tempat. 

Ia juga mengaku  selama pandemi omsetnya menurun drastis. “Ya turun drastis lah mba omsetnya lebih kalau 50 persen. Kita buka udah 1 mingguan ini. Kita adain  promo-promo makanan mulai dari Rp20 ribu.  Kalau tempat duduk, kita nggak ngatur terserah meraka aja mau duduknya di mana,”ujarnya.