Neraca Perdagangan Luar Negeri Lampung Surplus US$172,26 Juta

BANDARLAMPUNG - Nilai ekspor Provinsi Lampung pada April 2020 mencapai US$246,78 juta lebih tinggi dari nilai impor April 2020 yang mencapai US$74,53 juta. Kondisi ini menjelaskan bahwa neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung pada April 2020 mengalami surplus sebesar US$172,26 juta.
Surplus neraca perdagangan Provinsi Lampung pada April 2020 diperoleh dari negara 10 negara utama lainnya sebesar US$82,73 juta, kelompok negara Uni Eropa sebesar US$62,98 juta, kelompok negara lainnya sebesar US$49,74 juta.
Sementara defisit neraca perdagangan diperoleh dari negara ASEAN sebesar US$23,17 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Faizal Anwar menjelaskan, nilai ekspor Provinsi Lampung April 2020 mencapai US$246,78 juta, mengalami peningkatan sebesar US$23,93 juta atau naik 10,74 persen dibanding ekspor Maret 2020 yang tercatat US$222,85 juta.
Menurutnya, nilai ekspor April 2020 ini jika dibandingkan dengan April 2019 yang tercatat US$195,81 juta, mengalami peningkatan sebesar US$50,97 juta atau naik 26,03 persen.
“Sepuluh golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada April 2020 adalah lemak dan minyak hewan/nabati, batu bara, kopi, teh, rempah-rempah, ampas/sisa industri makanan, olahan dari buah-buahan/sayuran, bubur kayu/pulp, ikan dan udang, karet dan barang dari karet, daging dan ikan olahan, dan kayu, barang dari kayu,” jelasnya kepada monologis.id, Rabu (17/06).
Lebih lanjut Faizal menjelaskan, peningkatan ekspor April 2020 terhadap Maret 2020 terjadi pada tujuh golongan barang utama yaitu batu bara naik 46,40 persen; daging dan ikan olahan naik 42,65 persen, lemak dan minyak hewan/nabati naik 20,86 persen, kopi, teh, rempah-rempah naik 19,03 persen, ampas/sisa industri makanan naik 15,33 persen, bubur kayu/pulp naik 11,83 persen, dan ikan dan udang naik 6,96 persen.
Golongan barang utama yang mengalami penurunan adalah olahan dari buah-buahan/sayuran turun 14,68 persen, kayu, barang dari kayu turun 13,22 persen, dan karet dan barang dari karet turun 10,59 persen. “Negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada April 2020 adalah Amerika Serikat yang mencapai US$38,56 juta, Belanda US$28,80 juta, India US$24,78 juta, Italia US$20,98 juta, Tiongkok US$20,45 juta, Taiwan US$16,22 juta, Pakistan US$13,86 juta, Selandia Baru US$12,58 juta, Kenya US$11,00 juta, dan Jepang US$10,19 juta. Peranan kesepuluh negara tersebut mencapai 80,00 persen,”jelasnya.
Nilai Impor Menurun
Nilai impor Provinsi Lampung pada April 2020 mencapai US$74,53 juta atau mengalami penurunan sebesar US$29,13 juta atau turun 28,10 persen dibanding Maret 2020 yang tercatat US$103,66 juta.
Nilai impor April 2020 tersebut lebih rendah US$323,79 juta atau turun 81,29 persen jika dibanding April 2019 yang tercatat US$398,31 juta. Dari sepuluh golongan barang impor utama pada April 2020, empat diantaranya mengalami peningkatan, masing-masing adalah pupuk naik 295,49 persen, lokomotif dan peralatan kereta api naik 189,87 persen, ampas/sisa industri makanan naik 108,04 persen; dan bahan kimia anorganik naik 41,94 persen.
Adapun golongan barang impor utama yang mengalami penurunan adalah binatang hidup turun 54,53 persen, gula dan kembang gula turun 31,45 persen, besi dan baja turun 19,48 persen, mesin-mesin/pesawat mekanik turun 18,25 persen, berbagai produk kimia turun 6,41 persen, dan bahan kimia organik turun 5,53 persen.
Impor Provinsi Lampung April 2020 Sebesar US$74,53 Juta Kontribusi sepuluh golongan barang utama terhadap total impor Provinsi Lampung pada April 2020 mencapai 89,67 persen.
“Rinciannya adalah, gula dan kembang gula 37,80 persen, ampas/sisa industri makanan 13,97 persen, binatang hidup 13,72 persen, pupuk 10,02 persen, mesinmesin/pesawat mekanik 5,16 persen, bahan kimia organik 3,58 persen, besi dan baja 1,57 persen, berbagai produk kimia 1,37 persen, lokomotif dan peralatan kereta api 1,33 persen, dan bahan kimia anorganik 1,14 persen,”jelasnya.
Impor Menurut Negara Asal
Sepuluh negara pemasok barang impor ke Provinsi Lampung pada April 2020 adalah dari Thailand sebesar US$29,37 juta, Australia US$10,23 juta, Tiongkok US$7,12 juta, Argentina US$6,39 juta, Belarusia US$6,20 juta, Amerika Serikat US$3,33 juta, Malaysia US$2,37 juta, India US$1,69 juta, Singapura dan Taiwan masing-masing US$1,55 juta.
“Jika dilihat menurut kelompok negara di luar ASEAN dan Uni Eropa, impor terbesar berasal dari kelompok 10 negara utama lainnya (Australia, Tiongkok, Argentina, Belarusia, Amerika Serikat, India, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, dan Kanada) yang mencapai US$38,48 juta, kemudian diikuti ASEAN US$33,74 juta, dan lainnya US$1,79 juta,” ujar Rizal.
Ia menambahkan, kontribusi impor Provinsi Lampung selama April 2020 dari total negara utama mencapai 97,59 persen, terdiri dari kelompok 10 negara utama lainnya 51,64 persen, kawasan ASEAN 45,28 persen, dan kelompok Uni Eropa 0,68 persen. Total impor dari negara utama pada April 2020 mencapai US$72,73 juta.