MRC Lampung Timur Diharapkan Beri Informasi Akurat ke Calon Pekerja Migran

MRC Lampung Timur Diharapkan Beri Informasi Akurat ke Calon Pekerja Migran
Foto: Istimewa

LAMPUNG TIMUR – Kehadiran Migrant Resource Center (MRC) diharapkan bisa memberikan informasi yang valid dan akurat kepada calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) khususnya yang berasal dari Lampung Timur.

“Calon PMI juga bisa melakukan konsultasi agar terhindar dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo saat menghadiri loanching MRC Lampung Timur di aula balai Desa Sumberagung, Kecamatan Batanghari, Senin (29/11).

Melalui launching tersebut Dawam mengharapkan dapat semakin meningkatkan fungsi Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA), untuk Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran secara optimal, mempermudah akses serta memberikan layanan perlindungan yang menyeluruh dan responsif gender bagi PMI.

 “Program ini memberikan jangkauan layanan hingga ke desa-desa, diantaranya dalam bentuk konsultasi pra-kerja, layanan psiko-sosial konseling, penanganan kasus, layanan bantuan hukum, pelatihan calon PMI dan penyediaan informasi otoritatif,” jelasnya.

Dawam berharap dengan adanya MRC tersebut masyarakat bisa terhindar dari jalur yang ilegal dengan iming-iming penghasilan tinggi.

“Di dunia serba online saat ini jika kurang teliti seperti tadi ada cerita sampai ada yang terdampar di Arab Saudi sana karena melalui jalur yang ilegal, sehingga harus kita hindari hal-hal seperti ini,” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Datang Cahaya Hartawan, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja Budi Yull Hartono, Kepala Dinas Sosial Darmuji, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Rita Witriati, Camat Batanghari Mirahayati dan forkofincam Batanghari

Hadir pula, Kordinator MRC Wilayah Kabupaten Cirebon dan Lampung Timur Dina Nuriyati, Perwakilan Kepala UPT BP2MI Provinsi Lampung Ahmad Salabi dan Perwakilan Internasional Labour Organization (ILO) Shintia Harkrisnowo.