Minimalisir Penyebaran COVID-19, Gubernur Banten: Belanja di Warung Tetangga, Jangan ke Mal

SERANG - Gubernur Banten Wahidin Halim mengimbau masyarakat merespon wacana pembukaan sejumlah mal di fase New Normal.
"Sebaiknya belanja ke warung tetangga, dibandingkan ke mal. Demi meminimalisir penyebaran COVID-19," imbau Wahidin, Kamis (28/05).
Dengan belanja ke warung tetangga, jelas Wahidin, selain sebagai upaya pencegahan COVID-19 juga sebagai dukungan meningkatkan usaha kecil menengah untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Belanja ke warung tetangga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di sektor usaha kecil menengah," tegasnya.
Menurut Wahidin, New Normal adalah kebiasaan baru yang harus menjadi budaya masyarakat setelah muncul wabah COVID-19.
"Keadaan yang belum ada sebelum wabah COVID-19 dalam kehidupan masyarakat.PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sudah membentuk tatanan baru sebelum normal," jelasnya.
"Dulu orang belum pernah cuci tangan dan pakai masker, sekarang dibiasakan. Dulu bersalaman, sekarang harus jaga jarak," jelasnya.
Masuk keramaian, lanjut Wahidin, harus mengikuti protokol kesehatan. Dengan kesadaran tinggi dari masyarakat. Saling melindungi, bukan saling menyakiti. Apalagi hingga menularkan penyakit.
"Kalau merasa sakit, ya di rumah aja. Sesungguhnya, praktik ini sudah dibiasakan pada saat berlakunya PSBB, sesuai imbauan pemerintah karena kondisi wabah sekarang," tegasnya.
Ditambahkannya, harus disiapkan secara konsisten agar masyarakat penuh kesadaran menerapkan hal ini dan pemerintah juga melakukan kontrol dan pengawasan.
Dikatakan, sebagai Gubernur Banten, dirinya akan melihat dan mengevaluasi terlebih dahulu. Karena kecenderungan kasus COVID-19 masih tetap, tidak ada penurunan signifikan.
Menurut Wahdin, tiga hal yang menjadi perhatiannya dalam New Normal, pertama kesehatan masyarakat dan kapasitas sistem masyarakat yang mampu mengidentifikasi, mengisolasi, menguji, bahkan mengkarantina. Mengurangi wabah dengan pengaturan ketat, khususnya terhadap tempat yang memiliki kerentanan tinggi.
Kedua, lanjutnya, risiko penyebaran imported case dapat dikendalikan dan yang utama masyarakat berperan aktif dan terlibat dalam masa transisi.
"Ketiga, kaitan dengan pemulihan ekonomi dalam persiapan New Normal melalui beberapa fase, tetap perlu berjaga-jaga," ungkapnya.
"Disarankan, masyarakat beli di warung saja. Kalau ada apa-apa, bisa lebih terkendali," pungkasnya.
Sebagai informasi, Indonesia bersiap memasuki era New Normal atau tatanan kehidupan baru di tengah pandemi COVID-19. Ada empat (4) provinsi dan 25 kabupaten/ kota di Indonesia menuju New Normal.
Presiden Joko Widodo menggagas New Normal di antaranya membolehkan pusat perbelanjaaan untuk kembali beroperasi. Provinsi Banten belum termasuk yang mendapatkan arahan new normal. Adapun empat (4) provinsi yang bakal memasuki New Normal adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Gorontalo, dan Sumatera Barat serta di 25 kabupaten/kota di Indonesia.