Menakar Pilpres Di 2024

Oleh : Era Madinah *)
LEMBAGA Puspoll Indonesia, melalui direktur eksekutifnya muslimin tanja. kemarin (25/05/2021) merilis hasil survey lembaganya yang dilakukan pada 20-29 April 2021 dengan melibatkan 1600 responden, dengan tingkat margin error 2,45 %.
Survey tersebut menyasar kepada 22 tokoh nasional, dengan hasil diantaranya Prabowo Subianto 20,9 %, Anies Baswesan 15,4 %, Ganjar Pranowo 13,8%, Sandiaga Uno 7,1 %, Ridwan Kamil 4,9 %, Agus Harimurti Yudhoyono 4,9 % dan Tri Rismaharini 2,6 %.
Dalam beberapa survey sebelumnya yang dilakukan lembaga survey lainnya, Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo memang elektabilitasnya selalu menempati peringkat 3 besar tokoh nasional, akan tetapi jika melihat kebijakan nasional yang menunda pemilu sampai dengan 2024, sehingga di 2022 nantinya jabatan gubernur yang melakukan pilkada akan diisi oleh plt yang ditunjuk oleh mendagri, maka Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil, akan kehilangan panggung dalam upaya menaikkan atau mempertahankan elektabilitasnya sampai dengan 2024.
Sementara Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini dan beberapa tokoh nasional lainnya, yang saat ini duduk di jabatan eksekutif sebagai mentri, relatif akan lebih mudah untuk terus mendapatkan panggung dalam upaya menaikkan elektabilitasnya.
Paling tidak, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo harus memutar otak mencari panggung baru sampai dengan 2024, mengingat keduanya juga tidak memiliki perahu partai, mengingat hubungan yang tidak baik antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani yang terjadi baru-baru ini.
Untuk Anies Baswedan sendiri, peluang Gerindra untuk menarik Anies Baswedan dalam kepengurusan partainya di 2022, sebetulnya masih mungkin terjadi, mengingat hubungan baik yang masih terjalin antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Secara politis, mempertimbangkan elektabilitas Anies Baswedan yang moncer, maka partai politik lainnya seperti Nasdem, PKS dan Partai Demokrat mungkin saja memanfaatkan situasi dengan meminang Anies Baswedan, walaupun secara kedekatan politis, Anies Baswedan pasti lebih memilih mendekat kepada Gerindra, partai yang telah membesarkan namanya.
Melihat situasi di atas, maka sampai dengan 2024, elektabilitas Prabowo Subianto sepertinya akan terus berada diatas, mengingat posisinya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dan Mentri Pertahanan.
Beberapa tokoh nasional yang juga memiliki kans lebih besar untuk meningkatkan elektabilitasnya karena memiliki 2 posisi yang sama dengan Prabowo Subianto, sehingga relatif lebih mampu eksist di masyarakat sampai dengan 2024, tentunya Airlangga Hartanto sebagai Ketua Umum Golkar dan Mentri Koordinator Bidang Perekonomian.
Melihat dari hasil survey tersebut diatas, Prabowo Subianto dan Partai Gerindra sepertinya akan menjadi kunci kemenangan bagi tokoh lainnya dengan tidak mengabaikan syarat Presiden Treshold bagi partai untuk mengajukan calon presiden pada 2024.
Peluang Prabowo Subianto-Anies Baswedan untuk berpasangan mungkin saja terjadi,dengan syarat utama jika Gerindra mampu mengajak partai lainnya berkoalisi untuk juga ikut mengusung Anies Baswedan tanpa syarat, mengingat Gerindra sendiri dalam survey terakhir yang dilakukan, hanya mendapatkan angka elektabilitas 12 %,sehingga dibutuhkan backup dari partai lainnya seperti PKS atau Nasdem.
Koalisi yang lebih memungkinkan tentunya jika Prabowo Subianto berpasangan dengan Ketua Umum partai lainnya seperti Airlangga Hartanto atau Puan Maharani, yang sepertinya pada 2024 akan diusung oleh PDIP.
Hal yang perlu menjadi pertimbangan politik juga, jika Prabowo Subianto kembali maju sebagai Capres di 2024, Anies Baswedan sepertinya tidak akan ikut bersaing dalam pilpres, melihat beberapa statement yang pernah dilemparkan oleh Anies Baswedan sebelumnya, yang tidak akan mengambil posisi berhadap-hadapan dengan Prabowo Subianto. Jika hal ini terjadi, maka peluang Prabowo Subianto tentunya akan menjadi lebih besar.
Prediksi Pasangan Calon
Jika melihat situasi politik pasca pilpres 2019, dimana terjadi kedekatan politik antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum PDIP, maka kans untuk Prabowo Subianto berpasangan dengan Puan Maharani akan lebih besar dibandingkan Prabowo Subianto berpasangan dengan tokoh lainnya.
Jika prediksi diatas benar terjadi, maka Partai Demokrat, PKS dan Partai Golkar pasti akan mengambil langkah berbeda dengan mengusung tokoh lainnya, sehingga dimungkinkan Airlangga Hartanto akan berpasangan dengan AHY, walaupun dari sisi elektabilitas, keduanya harus kembali bekerja keras.
Persaingan pilpres akan menjadi ketat, jika ternyata Anies Baswedan mengambil langkah berbeda, maju berhadapan dengan Prabowo Subianto dan berpasangan dengan tokoh lainnya seperti Airlangga Hartanto. Jika hal ini terjadi, maka Partai Demokrat akan kembali kehilangan peluang menjual Ketua Umumnya seperti yang terjadi di 2019.
*) lembaga pemerhati kebijakan sosial politik,
MonologisTV: PANDANGAN BABO : ELON MUSK & CRYPTOCURRENCY