Manfaatkan Wabah Korona Untuk Meraup Untung

BANDARLAMPUNG - Pedagang masker di sepanjang jalan Kedaton hingga Tanjungkarang Bandarlampung memanfaatkan wabah korona untuk meraup keuntungan. Bahkan beberapa pedagang yang biasa menjual minuman harus beralih menjual masker untuk menutupi kerugian yang dialami.
Salah satunya adalah Yana, penjual minuman thai tea tersebut sudah satu minggu ini beralih menjual masker dengan harga Rp5-10 ribu bergantung pada jenis maskernya.
Dia mendapat keuntungan Rp20-40 ribu dalam satu hari. “Nggak pasti mba kalau rame ya bisa laku dua lusin. Satu lusin saya dapet Rp20 ribu,”ujarnya kepada monologis.id, Rabu (15/04).
Tak hanya penjual minuman, Sukrisno penjahit baju di Bandarlampung mengaku sudah 2 minggu ini tidak ada lagi yang mengantar bahan jahitan kepadanya. Akhirnya, dia memutuskan membeli bahan masker dan menjualnya dengan harga Rp5 ribu per masker. “Ya manfaatin moment corona ini, karena jahitan lagi sepi banget, hari ini malah nggak ada sama sekali,” keluhnya.
Menurutnya, dalam satu hari ia bisa menjual 100 hingga 200 masker.
Berbeda dengan Sukrisno dan Yana yang beralih menjual masker. Yandi salah satu penjual di pasar loking Bandarlampung sudah menjual masker sebelum adanya wabah korona. Namun, akibat korona ini penjualannya justru menurun karena tidak adanya pembeli yang datang ke pasar loking. Sehingga dia harus memindahkan dagangannya dipinggir jalan untuk memudahkan pembeli.
“Udah dari sebelum ada korona saya jualan masker, tapi loking kan sekarang sepi banget jadi saya pindah ke pinggir jalan biar yang mau beli enak sekalian lewat. Lumayan si kalau dibawa kesini satu hari ini aja bisa dapet 300 ribu” ujarnya.
Toko aksesoris Adi juga memajukan dagangannya dipinggir jalan untuk memudahkan pembeli. Namun menurutnya tidak ada perbedaan mengingat sudah banyaknya penjual masker dipinggir jalan.
“Semenjak sepi pembeli ya saya majuin aja ini dipinggir jalan. Sama aja si yang beli nggak ada bedanya karena udah banyak juga yang jualan masker,” jelasnya.