Listrik Jadi Barang Langka di Pedalaman Sanggau Kalbar

SANGGAU - Aliran listrik dari PLN seolah menjadi barang mahal dan mewah bagi masyarakat lima desa di pedalaman Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).
Memiliki jaringan listrik 24 jam seolah menjadi mimpi yang sulit diwujudkan masyarakat yang tinggal di lima desa Kecamatan Meliau. Lantaran, hingga kini lima desa tersebut belum pernah teraliri listrik dari PLN.
Salah satunya Desa Meranggau. Untuk sekadar menerangi gelapnya malam, masyarakat mengandalkan mesin genset dompeng pribadi.
Lomen dan berapa warga Desa Meranggau yang ditemui awak media mengungkapkan, jika desa tempat dia tinggal memang sudah sejak lama tidak pernah mendapatkan penerangan listrik, baik dari PLN, listrik desa, maupun bantuan dari perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah itu.
Kala itu menurut Lomen, Kepala Desa Meranggau Kristob dan sekretaris desa Mujirin pernah menjanjikan, setelah tiang dan jaringan listrik dibangun, maka paling lambat November 2019, Desa Meranggau sudah bisa teraliri listrik. Namun hingga awal 2020, janji itu tidak kunjung direalisasikan.
"Sementara masyarakat lain yang telah beranak pinak di Desa Meranggau mengandalkan mesin genset dompeng untuk mendapatkan penarangan lampu. Demi menutupi biaya yang mahal, maka untuk satu genset dompeng berukuran kecil dimanfaatkan sekitar 2 hingga 3 rumah tangga,” tuturnya.
Genset dompeng mulai dinyalakan pukul 17.00 hingga 21.30. “Itu sudah paling lama,” kata Lomen.
Pri yang telah lama menetap di Desa Meranggau itu mengatakan, ketiadaan layanan listrik di desanya menjadi persoalan pembangunan yang sudah sangat lama dikeluhkan masyarakat.
Selama beberapa tahun terakhir, usulan demi usulan ke pemerintah agar memenuhi penerangan di Desa Meranggau dan daerah sekitarnya di Kecamatan meliau telah berulang kali disampaikan. Hanya saja, hingga saat ini belum juga dapat diakomodir.
“Jaringan listrik dari PLN yang sudah dijanjikan oleh Kades Desa Meranggau Kristob dan Sekretaris Desa Mujirin. Tetapi hingga kini tidak kunjung jelas. Warga Meranggau berharap listrik di desa kami dapat segera menyala. Karena kami ingin merasakan juga listrik yang layak seperti masyarakat lain,” ketusnya.
Dirinya yakin, ketika listrik dari PLN telah masuk dan melayani masyarakat secara maksimal, apalagi hingga 24 jam, maka berbagai kegiatan ekonomi desa akan tumbuh dengan sendirinya. Sehingga kehidupan masyarakat juga semakin membaik.
“Kalau listrik sudah melayani masyarakat, kami yakin kesejahteraan masyarakat di 5 Desa hususnya Desa Meranggau akan meningkat. Ekonomi kami juga akan semakin membaik ke depannya,” ucapnya.
Ketiadaan aliran listrik juga ikut dirasakan masyarakat Desa Balai Tinggi, Enggadai, Baru Lombak dan Desa Lalang.