LBP : Analisis Pak Djamester Cukup Hebat, Kita Butuh Untuk Kemajuan Indonesia

JAKARTA - Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan menggelar diskusi dengan Dr. Djamester Simarmata tentang tantangan perekonomian Indonesia, Kamis (11/06).
Pascadiskusi Luhut mengatakan, dirinya selalu punya prinsip untuk menyelesaikan setiap permasalahan secara holistik. “Artinya, harus komprehensif dan terintegrasi, Prinsip ini tetap saya bawa sampai di usia saya saat ini,” kata Luhut.
Dia menegaskan, kita harus punya pemahaman yang utuh dan cara pandang yang luas dalam menyelesaikan setiap masalah. “Dan bagi saya, salah satu cara untuk memperoleh cara pandang dan pemahaman yang luas terhadap suatu hal adalah dengan berdiskusi”.
Luhut menilai, Dr. Djamester Simarmata adalah orang hebat yang mendedikasikan seumur hidupnya dalam bidang pendidikan.
“Usia kami bisa dibilang sudah sama-sama senior, namun jalan yang kami pilih memang sedikit berbeda. LBP mendedikasikan sebagian usia saya berkarir di militer, dan Djamester memilih jalan akademis sebagai tonggak pengabdian untuk ibu pertiwi,” ungkapnya.
Sementara diskusi yang berjalan cukup baik, Djamester Sendiri memaparkan hasil pemikiran selama ini mengenai utang Indonesia serta memberikan analisis yang saya pikir cukup hebat terkait hal itu.
“Namun dalam perdebatan teori itu hal yang lumrah saja, saran dan masukan dari Pak Djamester sangat baik. Sehingga terjadi diskusi dan beradu argumentasi secara ilmiah seperti ini, bukan debat kusir yang tidak jelas titik temunya. Apalagi sampai harus menyiapkan promotor seperti ajang tinju saja,” seloroh Luhut.
Luhut juga meminta diskusi dengan Djamester tidak hanya dilakukan sekali, karena bangsa ini butuh kritik dan saran tentang tantangan khususnya di sektor ekonomi Indonesia saat ini yang disertai oleh data akurat sehingga bisa di uji bersama.
“Kami semua benar-benar bekerja dengan hati sebagai pemangku kebijakan, karena kita bersingungan langsung dengan kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Sementara Pak Djamester bisa bekerja untuk terus menyuarakan dan memberikan nasihat serta wejangan kepada kami semua di Pemerintahan Presiden Joko Widodo,” kata Luhut.
Sementara Djamester mengapresiasi diskusi tersebut. Menurutnya, cara seperti ini belum pernah ada sebelumnya dan ini sangat bagus. Pujian Djamester juga disematkan pula kepada tim ahli bidang ekonomi yang sebagian besar adalah anak-anak muda yang selalu terbuka untuk mendengar dan menerima masukan dari semua pihak, apalagi masukan ini datang dari sosok ekonom senior yang berintegritas. Kedepan dia berharap, pertemuan seperti ini bisa dilakukan secara berkala, agar kita mendapat banyak "feedback" yang bermanfaat bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia.
“Saya berharap kita bisa terus melanjutkan dan terbiasa melakukan kebiasaan baik ini, berdiskusi, berdialektika, bermusyawarah untuk mencapai mufakat. Sesuai nilai-nilai dasar negara kita, Pancasila dan UUD'45 yang sangat menjunjung tinggi kebebasan berpendapat,” imbuh Jenderal yang pernah jadi Menteri di masa Presiden Gus Dur.
Diskusi sendiri berjalan cukup konstruktif, tidak ada yang mencari panggung sama sekali dan tidak ada yang menang atau kalah dalam adu argumentasi, Mereka sepakat pada satu hal, semua boleh bicara apapun untuk mengkritik Pemerintah asalkan menggunakan data yang dapat diuji bersama-sama.