Lampung Selatan Kekurangan Obat-obatan dan Oksigen

LAMPUNG SELATAN – Seiring dengan melonjaknya kasus COVID-19, Lampung Selatan kekurangan stok obat dan tabung oksigen dalam penanganan COVID-19.
“Semestinya perhari harus ada 440 tabung oksigen untuk memenuhi tingginya kebutuhan masyarakat. Saat ini hanya tersedia 270 tabung oksigen,” ungkap Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto mengikuti Rapat Konsolidasi Penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, Senin (26/07).
Nanang juga menyampaikan, bahwa dirinya bersama jajaran sudah berkoordinasi dengan anggota Forkopimda serta para camat dan Unit Pelayanan Teknis (UPT) untuk membentuk Satgas Penanganan COVID-19 sampai ke tingkat desa.
“Saya juga mengajak seluruh tokoh adat, tokoh agama dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berkomitmen untuk membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan,” kata Nanang.
Diakhir laporannya, Nanang menyampaikan bahwa dirinya bersama Forkompinda dan jajaran terkait lainnya telah melaksanakan arahan dan instruksi dari gubernur untuk dapat mempercepat memutus rantai penularan COVID-19.
“Bahkan saya telah menginstruksikan kepada seluruh camat di Kabupaten Lampung Selatan untuk tidak memberikan surat ijin keramaian demi menekan angka penularan COVID-19,” tutupnya.
Sementara itu, dalam arahannya, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menyampaikan kepada seluruh kepala daerah se-Lampung untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus COVID-19 dengan menyiapkan tempat isolasi darurat.
“Untuk mengantisipasi penuhnya rumah sakit rujukan yang ada di daerah, maka saya mengimbau untuk menyiapkan tempat isolasi darurat atau rumah sakit darurat,” kata Arinal.
Disamping itu, Arinal juga meminta pemerintah daerah juga menyediakan tempat isolasi tambahan bagi pasien COVID-19 tanpa gejala, khususnya di tingkat kecamatan sampai ke desa.
“Pemda boleh refocusing, untuk keselamatan masyarakat. Sarana perawatan isolasi harus ada sampai ke tingkat kecamatan dan desa,” tegasnya.