KPM Pulangkan Sembako, Suplayer Kirim 'Preman'

KPM Pulangkan Sembako, Suplayer Kirim 'Preman'
Samsul KPM Gedungdalem dan Slamet E-warung. (Wanda Ariyanto/monologis.id)

LAMPUNG TIMUR – CV Nur Aida disinyalir sewa preman untuk mengamankan penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) di Kecamatan Batanghari Nuban, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.

Itu diungkapkan salah seorang keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Gedungdalem yang akan memulangkan bantuan tersebut. Sebab, para KPM kecewa, bantuan senilai Rp200 ribu tapi yang diterima hanya senilai Rp155 ribu.

Samsul salah satu penerima bantuan menceritakan, dirinya merasa dirugikan karena bantuan tersebut tidak sesuai dengan nominal yang diterima.

"Kami dirugikan. Karena dalam penyaluran ini harusnya Rp200 itu hak mutlak bagi masyarakat yang dibagikan sembako," tegasnya, Sabtu (20/06).

Namun, saat KPM menyampaikan protes kepada E-warung dan tenaga kerja sukarela kecamatan (TKSK) Rustam Efendi, tiba-tiba datang AAF yang mengaku keluarga CV Nur Aida.

"Kami lagi berbincang-bincang dengan E-warung dan TKSK menanyakan persoalan ini, tiba-tiba datang seorang yang mengaku sebagai adik Nur Aida. Ini kan bisnis, masa iya kami sebagai pihak penyalur tidak mau untung," urai Samsul menirukan ucapan AAF.

Sementara, pemilik E-warung Desa Gedungdalam, Slamet, menyampaikan pihaknya hanya menerima barang yang dikirim pihak suplayer berupa beberapa sembako.

"Kami hanya menerima bantuan yang dibagikan berupa sembako oleh pihak CV. Nur Aida, diantaranya beras 10 kg, telur 15 butir, kentang 1 kg, buah pir 3 buah, kacang tanah 1/2 kg per KPM," ujar Slamet.

Masih kata Slamet, kalau dalam penyaluran ini dirinya benar-benar siap untuk mandiri, agar Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bisa berjalan optimal dan mengatur apa yang di inginkan para penerima KPM, tanpa menerima bantuan yang sudah dalam bentuk paket.

Untuk diketahui, KPM di Desa Gedungdalam sebanyak 237 orang yang secara aktif menerima bantuan.