Jelang Lebaran, BI Lampung Siapkan Uang Layak Edar Rp4,36 Triliun

Jelang Lebaran, BI Lampung Siapkan Uang Layak Edar Rp4,36 Triliun
Direktur BI Provinsi Lampung Budiharto Setyawan

BANDARLAMPUNG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung menyiapkan uang layak edar untuk masyarakat di Provinsi Lampung sebesar Rp4,36 Triliun pada periode Ramadan dan Idulfitri 1441 H.

Perkiraan uang layak edar tersebut telah memperhatikan kebutuhan dalam rangka penyaluran bantuan program keluarga harapan (PKH), dan bentuk bantuan-bantuan pemerintah lainnya dalam menangani dampak pandemi COVID-19.

BI Provinsi Lampung memprakirakan uang layak edar pada periode ramadan ini turun sebesar 9,56 persen, dibandingkan realisasi distribusi uang layak edar pada masyarakat di Provinsi Lampung pada periode ramadan  2019 lalu, sebesar Rp4,82 Triliun. Penurunan uang layak edar tersebut dipengaruhi oleh kondisi pertumbuhan ekonomi di Lampung yang cukup rendah sekitar 1,7 persen.

“Aktivitas ekonomi suka tidak suka menurun karna protokol kesehatan COVID-19 ini. Sebenarnya kalau secara umum lepas dari korona, permintaan uang menjelang lebaran tumbuh tapi melambat karena kita gencar mengampanyekan pembayaran non tunai. Ini juga menjadi penyebab transaksi non tunai melambat karena banyaknya chanel link non tunai,” kata  direktur BI Provinsi Lampung Budiharto Setyawan melalui konferensi pers, Selasa (05/05).

BI menjamin uang yang beredar tersebut sudah melalui prosedur yang ketat. “Jadi BI bukan hanya mengatur perbankan, tapi juga mengatur dirinya sendiri. jadi uang yang disetorkan ke BI itu udah melalui karantina 14 hari kerja,” ujar Budiharto.

Hendra Irawan kepala unit pengelolaan uang rupiah menambahkan, bahwa BI telah menerapkan perlakuan khusus terhadap uang yang masuk dari perbankan.

“ Kami melakukan penyemprotan dengan disinfektan sebanyak 2 kali sehari. Penyemprotan disinfektan ini tidak hanya pada uang tetapi pada sarana dan prasana di area perkasan maupun di lingkungan pengolahan uang, kemudian melalui penguatan higenitas pegawai dan perangkat pengolahan uang,” jelasnya.