Jangan Ada Pembatasan Pembelian Minyak Goreng

BANDARLAMPUNG – Pemerintah harus memperbanyak stok minyak goreng di gudang perusahaan. Lalu distribusikan ke pasar tradisional tanpa ada pembatasan pembelian. Cara ini untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng.
Saat Komisi I dan Komisi II DPRD Bandar Lampung melakukan inspeksi mendadak (sidak), Jumat (25/2/2022), menemukan stok minyak goreng aman. Anehnya, perusahaan Indomarco cuma memberi jatah tiga karton per gerai. Penelusuran monologis.id bahkan sejak program minyak goreng subsidi digulirkan, Indomarco tidak pernah lagi jualan minyak goreng. Riki, seorang sales Indomarco mengaku juga heran.
“Satu karton itu isinya 12 kemasan minyak goreng. Jadi selama kelangkaan minyak goreng ini, Indomarco hanya menyuplai 3 karton per gerainya. Kita sudah minta untuk tambah menjadi 5 karton per gerainya,” terang Ketua Komisi I Sidik Efendi saat memimpin sidak.
Sidak, lanjut Sidik untuk memastikan apakah ada penimbunan minyak goreng.
“Kehadiran kami di sini dalam rangka melakukan monitoring dan melihat langsung bagaimana persediaan dan pendistribusian minyak goreng di Bandarlampung dari suplier. Kami juga mengajak kepada para pengusaha untuk menjaga kondusifitas dan ketertiban di masyarakat. Janganlah menahan atau sampai menimbun minyak goreng. Kami meminta pada pihak Indogrosir dan Indomarco untuk segera mendistribusikan barang yang ada, supaya permintaan minyak terpenuhi dan tidak terjadi kerumunan antrian warga untuk membeli minyak,” tutup Sidik.
Di Indogrosir Bandarlampung, hari ini Minggu (27/2/2021) minyak goreng habis. Tidak ada lagi antrean mengular sejak kemarin. Sementara itu, di Lotte Grosir Hajimena pembelian minyak goreng dilakukan dengan sistem kupon. Sebanyak 500 kupon dibagikan mulai jam 5.00 wib subuh. Sejam kemudian sudah habis. Setelah mulai jam 8.00 mereka yang punya kupon bisa membeli di Lotte. Sementara itu di agen non retail modern, minyak goreng masih kosong blong.