Ikon Wisata Lampung Selatan Dibiarkan tak Terawat

Ikon Wisata Lampung Selatan Dibiarkan tak Terawat
Tuping, salah satu ikon wisata Lampung Selatan yang dibiarkan rusak

LAMPUNG SELATAN - Selain terkenal dengan julukan gerbang Sumatera, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung,  juga memiliki banyak destinasi yang terkenal. Imej bagi para pelancong bahwa Lampung Selatan sangat bagus akan pantainya tak bisa di pungkirin lagi. Memang Lampung Selatan dianugerahi oleh indahnya wisata pantai yang begitu mempesona.

Salah satunya wisata kuliner yang ada di dermaga bom,yang terletak di Kecamatan Kalianda yang menjadi lokasi favorit untuk masyarakat yang ada di Lampung Selatan untuk sekedar berkumpul dan menikmati suasana pantai.

Namun patut disayangkan dinas  pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) seperti nya tidak mempunyai konsep dalam tata kelola nya, seperti acuh tak acuh, padahal pariwisata salah satu andalan bagi Pemerintah Daerah Lampung Selatan untuk mengundang para investor dari luar datang.

Pantauan monologis.id di lokasi tersebut, Rabu (27/05), beberapa fasilitas vital yang ada disana seperti icon tugu patung tuping/topeng dan bangunan pusat pariwisata yang dibiarkan rusak tak terawat.

Bangunan tersebut telah rusak sudah sekian lamanya, tanpa ada perbaikan atau perawatan sama sekali dari dinas terkait , lokasi dari bangunan tersebut hanya beberapa meter dari kantor dinas pariwisata , sangat mustahil jika dinas terkait sampai tidak mengetahuinya , terkesan seolah olah sengaja dibiarkan begitu saja.

"Lihat aja bang icon tugu topeng yang jadi kebanggan masyarakat Lampung yang jelas terlihat dan tidak terawat, Ini harusnya menjadi perhatian pihak pengelola, dan dinas terkait seperti dinas pariwisata,” tandas Herman salah satu pengunjung wisata dermaga bom Kalianda.

menurutnya, pertanyaan semacam ini, seharus nya menjadi teguran keras bagi pihak terkait, dan menjadi cambuk, agar kedepannya di setiap tempat-tempat wisata harus diperhatikan dan ditata dengan baik oleh dinas terkait, jangan ada lagi kesan bahwa pembangunan apapun di bumi Khagom Mufakat ini dianggap mubazir.

Kepala Disparbud Lampung Selatan Rini Ariasih saat dihubungi melalui telepon seluler menjelaskan, emang selama ini tidak ada biaya perawatan, dan Disparbud akan menginventarisir kerusakannya seperti apa untuk menghitung anggarannya, baru kita ajukan ke pemda.

“Karena yang membuat tuping itu dari Yogya emang khusus orang seni, dan tidak sembarang orang, kalo kita mau perbaikan  supaya tuping itu biar terlihat hidup dan sempurna,” tutupnya.