Hindari Perpecahan, Rajut Kembali Nilai Kebangsaan

Hindari Perpecahan, Rajut Kembali Nilai Kebangsaan
Foto: Syafarudin Delvin/monologis.id

PONTIANAK - Juni identik dengan prosesi peringatan ditetapkannya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia. Semua pihak memiliki tanggungjawab moral untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk seluruh pengurus dan kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) tanpa terkecuali.

“Momentum di bulan ini merupakan bulan Bung Karno yang telah menyampaikan Pancasila dalam sidang BPUPKI dan diakui secara aklamasi. Pada bulan ini pula Bung Karno lahir, tepat pada 6 Juni 1901. Untuk itu, Pancasila harus berada dalam diri Indonesia,” kata Eryleo Ridho, Sekretaris Bidang Hubungan Antar-Lembaga DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dalam sambutannya pada Dialog Kebangsaan dan Pelantikan DPD GMNI Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa (08/06) di Hotel Maestro Pontianak.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Aster Kodam XII Tanjungpura, Anggota Komisi IV DPR RI Maria Lestari, Ketua DPP Persatuan Alumni (PA) GMNI Kalbar Happy Hendrawan, Tokoh GMNI Kalbar Hermawansyah, Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak Firdaus Zar’in dan sejumlah undangan lainnya. Keseluruhan rangkaian kegiatan menerapkan protokol kesehatan di musim pandemi saat ini.

Erylio Ridho mewakili Ketua DPP GMNI Arjuna  Putra Aldino yang berhalangan hadir, menyampaikan ucapan selamat dari DPP GMNI kepada seluruh pengurus DPD GMNI Kalbar dibawah kepemimpinan Enselmus Ersandy Santoso selaku ketua, Daniel Eko Setiabudi sebagai Sekretaris dan Bendahara Jacky Mustakim.

“Selamat dan semoga sukses atas terselenggaranya kegiatan. Kepada seluruh kader GMNI agar jangan berhenti bergerak selagi masih ada kemiskinan hingga terciptanya keadilan dan kesejahteraan sosial,” kata Erylio seraya menjelaskan tentang pentingnya menyuburkan kaderisasi dan budaya literasi di era teknologi saat ini.

Sementara itu, Happy Hendrawan menekankan pentingnya merajut kembali nilai-nilai kebangsaan ditengah bermunculannya berbagai isu yang membuat masyarakat menjadi terpecah belah. “Ini perjuangan bagi kawan-kawan pengurus di Kalbar dari kelompok Cipayung untuk bersama-sama komponen bangsa yang lain bergandengan tangan tetap menegakkan Pancasila sebagai ideologi kita berbangsa dan bernegara,” kata Happy.

Dijelaskan dia, Bhinneka Tunggal Ika sudah menjadi kesepakatan dalam berbangsa. “Kita berbeda-beda dan beraneka ragam suku bahasa dan kemudian ada kelompok masyarakat menyatakan bahwa Pancasila itu dan lain-lain, mereka jelas-jelas mengingkari Alquran itu sendiri terutama dalam Alquran surat Al Hujurat ayat 13,” kata Happy.

Dalam dialog kebangsaan dan pelantikan itu, Anggota Komisi IV DPR RI Maria Lestari menyampaikan  tema dialog kebangsaan dalam kegiatan tersebut sudah relevan dengan kondisi sekarang. “Akhir-akhir ini semangat persatuan harus mendapat perhatian. Maka sebagai pewaris dan pengawal Pancasila menjadi tugas kita bersama bersama para mahasiswa,” kata Maria.

Maria berharap kepada para pemuda dan mahasiswa agar mampu memberikan kontribusi tenaga dan pikiran untuk turun kembali kepada rakyat bersama rakyat dan terlibat langsung dalam berbagai. “Sebagai organisasi pejuang pemikir-pemikir pejuang, GMNI harus memberikan kontribusi nyata pada negara dan bangsa ini. Tetaplah menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk selalu menjaga agar tidak terjadi konflik horizontal ataupun tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama,” kata Maria.

Hal senada disampaikan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan yang mengharapkan lahirnya kader-kader yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat. “Pada bulan ini bulan Juni hari kelahirannya Pancasila di bawah burung garuda itu ada kalimat Bhinneka Tunggal Ika. Artinya walaupun kita berbeda-beda namun kita tetap bersatu,” kata Norsan.

Yang kita perlukan, kata Norsan, bagaimana bisa bersatu tanpa terpecah jika ada gangguan-gangguan penyebab keretakan persatuan dan kesatuan Indonesia. “Kuncinya satu, kepada masyarakat Kalimantan Barat untuk membangun Kalimantan dengan saling menghormati satu sama lain dalam bingkai persaudaraan,” kata Norsan.

Ketua DPD GMNI Kalbar, Anselmus Ersandy Santoso berterimakasih kepada semua pihak sehingga pelantikan berjalan lancar meskipun di tengah pandemi. "Sebagai organisasi mahasiswa yang berbasis di kampus, kami akan intens melakukan kaderisasi serta membentuk pengurus di setiap komisariat," kata Anselmus seraya menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan program jangka pendek dan program jangka panjang guna berjalannya GMNI di Kalbar.